Serapan Masih Rendah, BP Tapera Gencarkan Literasi Pembiayaan Syariah
Jakarta, landbank.co.id– Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) berencana menggencarkan sosialisasi literasi pembiayaan perumahan berprinsip syariah.
Sosialisasi BP Tapera itu akan merangsek ke perguruan tinggi dan sejumlah forum ekonomi syariah.
“Kami berharap ke depan masyarakat Indonesia lebih banyak memahami pembiayaan perumahan yang berbasis syariah, sehingga pertumbuhannya juga akan lebih baik jka dibandingkan dengan tahun–tahun belakangan ini,” ujar Heru Pudyo Nugroho, komisioner BP Tapera dilansir tapera.go.id dikutip Minggu, 15 September 2024.
Pada Oktober2024, Komisioner BP Tapera akan hadir dalam International Conference on Shariah Oriented Public Policy in Islamic, untuk memaparkan konsep kebijakan publik yang berbasis syariah dari sisi pembiayaan perumahan di Banda Aceh.
Dalam bulan yang sama, BP Tapera juga akan dapat ditemui di Indonesia Sharia Economic Festival yang merupakan acara tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia.
Festival ini menjadi wadah integrasi berbagai kegiatan di sektor ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar).
Selain itu, BP Tapera juga akan mengunjungi Universtas Jember dan melakukan sosialisasi di kampus tersebut terkait syariah.
Heru Pudyo Nugroho menjelaskan bahwa kolaborasi dengan kampus dan industri diharapkan akan meningkatkan financial literacy dan financial inclusion syariah.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan minat pegawai negeri sipil (PNS) dan kalangan kampus untuk memilih prinsip syariah.
Sementara itu, data BP Tapera memerlihatkan, penyaluran pembiayaan rumah subsidi FLPP berprinsip syariah periode 2022 hingga 6 September 2024 sebanyak 122.469 rumah senilai Rp13,93 triliun.
Angka itu setara dengan sekitar 21,45 persen dari total penyaluran pembiayaan FLPP.
Dalam rentang waktu yang sama, total penyaluran FLPP baik konvensional maupun syariah tercatat sebanyak 570.807 rumah.
Di sisi lain, penyaluran pembiayaan perumahan program Tapera yang berbasis syariah, tahun 2021 – 31 Agustus 2024 sebanyak 2.774 unit rumah senilai Rp424, 14 miliar.