Jakarta, landbank.co.id– Bisnis pusat perbelanjaan pada kuartal pertama 2025 terlihat menggeliat.
Hal itu tercermin dari pendapatan sejumlah para pemilik pusat perbelanjaan dalam rentang tiga bulan pertama 2025.
Misal, pemilik Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan, PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) mencatat pertumbuhan sewa pusat perbelanjaan sekitar 5 persen per akhir Maret 2025.
Mengutip laporan keuangan emiten berkode saham MKPI itu pendapatan tiga bulan pertama 2025 sebesar Rp322,69 miliar, sedangkan periode sama 2024 senilai Rp308,11 miliar.
Hal serupa ditorehkan oleh pemilik mal Plaza Indonesia, Jakarta, PT Plaza Indnesia Realty Tbk (PLIN).
Mengutip laporan keuangan PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN), terlihat bahwa pendapatan sewa pusat perbelanjaan emiten berkode saham PLIN itu tumbuh sekitar 3 persen.
Baca juga: Okupansi Mal di Jakarta Sentuh 73,8 Persen
Pada tiga bulan pertama 2025, PLIN membukukan pendapatan Rp120,02 miliar dari sewa pusat perbelanjaan, sedangkan pada periode sama 2024 sebesar Rp117,10 miliar.
Porsi pendapatan sewa pusat perbelanjaan setara dengan sekitar 35 persen dari total pendapatan PLIN pada kuartal pertama 2025, sedangkan per akhir Maret 2024 menyumbang 36 persen.
Sumbangan tersebut merupakan yang terbesar terhadap total pendapatan PLIN dibandingkan dengan sumber-sumber pendapatan lainnya.
Pendapatan sewa perkantoran menjadi kontributor kedua terbesar terhadap total pendapatan PLIN pada triwulan I/2025.
Masih mengutip laporan keuangan Perseroan, per akhir Maret 2025, sumbangan pendapatan sewa perkantoran sebesar Rp33,51 miliar atau setara 10 persen.
Kondisi serupa terjadi pada kuartal pertama 2024 yang menorehkan pendapatan Rp31,64 miliar atau setara dengan sekitar 10 persen dari total pendapatan PLIN kala itu.
Baca juga: Pendapatan Mal Pakuwon Terus Melenggang, Tumbuh 9 Persen
Secara keseluruhan, pendapatan PLIN pada tiga bulan pertama 2025 menyentuh Rp346,87 miliar alias bertumbuh sekitar 6 persen disandingkan raihan periode sama 2024 yang senilai Rp327,81 miliar.
Sekalipun pendapatan bertumbuh, PLIN harus puas membukukan penurunan laba bersih sekitar 4 persen dari Rp134,77 miliar menjadi Rp130,11 miliar per akhir Maret 2025.