Jakarta, landbank.co.id– Pemilik Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan, PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) menorehkan kinerja kuartal pertama 2025 cukup moncer.
Sepanjang Januari-Maret 2025, PT Metropolitan Kentjana Tbk yang mengusung kode saham MKPI menorehkan pertumbuhan pendapatan sekitar 11 persen bila disandingkan dengan raihan periode sama 2024.
Mengutip laporan keuangan PT Metropolitan Kentjana Tbk, per akhir Maret 2025, pendapatan yang berhasil dikemas adalah sebesar Rp634,71 miliar, sebaliknya per triwulan I/2024 masih di angka Rp571,63 miliar.
Moncernya pendapatan itu terutama disokong oleh pendapatan sewa pusat perbelanjaan, yakni Rp322,69 miliar atau setara sekitar 51 dari total pendapatan akhir Maret 2025.
Pendapatan sewa pusat perbelanjaan per akhir Maret 2025 itu naik sekitar 5 persen bila dibandingkan dengan torehan pada periode sama 2024 yang sebesar Rp308,11 miliar.
Porsi pendapatan sewa pusat perbelanjaan terhadap total pendapatan tiga bulan pertama 2024 setara dengan sekitar 54 persen.
Baca juga: Bisnis Pusat Perbelanjaan Pondok Indah Kinclong
Dari lini pendapatan sewa, selain pusat perbelanjaan, MKPI juga punya empat sumber lainnya. Pertama, pendapatan sewa perkantoran sebesar Rp71,68 miliar.
Lalu, pendapatan hotel sebesar Rp52,48 miliar, sewa apartemen Rp38,94 miliar, dan sewa tanah Rp3,97 miliar.
Pendapatan sewa perkantoran, sewa apartemen, dan sewa tanah mencatat pertumbuhan pada tiga bulan pertama 2025, yakni masing-masing sekitar 14 persen, 15 persen, dan 19 persen.
Per akhir Maret 2025, nama-nama penyewa terbesar pusat perbelanjaan milik MKPI antara lain PT Trans Retail, PT Metropolitan Retailmart, PT Panen Lestari Internusa, dan PT Mitra Adiperkasa.
Selain itu, PT Hindo, PT Gramedia Asri Media, PT Ace Hardware Indonesia, PT Exertainment Indonesia, dan PT Fast Retailing Indonesia.
Di sisi lain, MKPI juga mencatat pertumbuhan laba bersih sekitar 20 persen dalam rentang tiga bulan pertama 2025 dibandingkan periode sama 2024.
Baca juga: Swiss-Belhotel Pondok Indah Gelar Travel Agent
Bila per akhir Maret 2024 masih di angka Rp206,63 miliar, kini, per akhir Maret 2025 bercokol di level Rp249,48 miliar.
Pengembangan 2025
Sementara itu, jumlah aset MKPI tercatat meningkat pada akhir Maret 2025 bila disandingkan dengan posisi akhir Desember 2024, yakni menjadi Rp9,13 triliun dari Rp8,93 triliun.