Jakarta, landbank.co.id– Memasuki 2025, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) telah merancang langkah strategis untuk memperkuat posisi kompetitifnya.

Langkah IKAI itu melalui fokus pada tiga pilar utama yaitu manufaktur, hospitality, dan properti yang menjadi bagian transformasi terpadu untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan.

Di lini manufaktur, kata manajemen IKAI, pihaknya memanfaatkan dinamika bisnis global dengan menjalin kerja sama strategis bersama mitra internasional.

Di tengah regulasi antidumping di Tiongkok, India, dan Uni Eropa, IKAI  melihat peluang untuk memperkuat kapasitas produksi dan daya saing nasional.

Kolaborasi ini dirancang untuk menjadikan IKAI sebagai pemain utama di industri keramik global, didukung oleh merek Essenza dan jaringan distribusi yang luas.

Adopsi teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi fokus utama untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menekan biaya produksi.

AI diterapkan dalam predictive maintenance dan pengelolaan rantai pasok, memungkinkan aliran operasional yang lebih lancar dan responsif terhadap pasar.

Dengan ekspansi ke pasar domestik dan internasional, IKAI tidak hanya menciptakan solusi inovatif tetapi juga memastikan keberlanjutan daya saing industri.

“Kerja sama strategis dan inovasi teknologi adalah inti dari langkah kami untuk membawa manufaktur IKAI ke tingkat global, dengan solusi yang relevan dan berdampak,” ujar Yohas Raffli, direktur utama IKAI dalam keterangan tertulis paparan publik yang dilihat landfbank.co.id, Minggu, 5 Januari 2025.

Lalu, di lini hospitality, IKAI mendefinisikan ulang standar industri perhotelan melalui pendekatan light on asset yang inovatif.

Melalui Axis Hospitality Solution, IKAI menawarkan restrukturisasi properti hotel, pelatihan SDM, dan pemasaran strategis, menciptakan arus kas positif yang memperkuat nilai properti yang dikelola.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan profitabilitas tetapi juga memastikan keberlanjutan operasional jangka panjang.