Jakarta, landbank.co.id – Dalam rangka memperluas pemahaman dan akses masyarakat terhadap program KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menggandeng Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho untuk melakukan sosialisasi kepada para pegawai perusahaan mitra Yayasan Buddha Tzu Chi.
Sosialisasi berlangsung dalam acara “Ramah Tamah Program Rumah Murah”, yang digelar di Jakarta Utara pada Rabu, 14 Mei 2025.
Menteri Maruarar menjelaskan bahwa KPR FLPP merupakan program unggulan pemerintah yang memberikan rumah subsidi berkualitas dengan uang muka hanya 1% dan tenor pinjaman hingga 20 tahun dengan bunga tetap 5%.
Skema ini sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat memiliki rumah layak huni tanpa memberatkan dari sisi keuangan.
“Hari ini kita sosialisasikan rumah subsidi dengan DP 1% dan cicilan jangka panjang. Program ini nyata membantu rakyat kecil untuk memiliki rumah sendiri,” ujar Maruarar dalam keterangan resmi yang dikutip landbank.co.id Kamis, 15 Mei 2025.
Maruarar menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam mendukung rakyat kecil (pro wong cilik) melalui kebijakan yang pro-rakyat. Di antaranya melalui:
-
PPN Gratis
-
BPHTB Gratis
-
PBG Gratis
“Tiga kebijakan tersebut sebelumnya belum pernah ada. Ini bentuk perhatian nyata Presiden untuk memberikan karpet merah kepada rakyat agar punya rumah sendiri,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PKP memberikan apresiasi kepada Yayasan Buddha Tzu Chi atas kontribusinya melalui Program Bebenah Kampung, yang telah sukses dijalankan di beberapa wilayah seperti Johar Baru, Jakarta Pusat dan Kota Bandung, serta akan berlanjut ke Jawa Tengah dan Banten.
“Program ini berjalan sangat cepat dan mendapat dukungan luas dari pemerintah daerah. Yayasan Buddha Tzu Chi adalah yang paling banyak membantu renovasi rumah bagi warga tidak mampu,”katanya.
Maruarar juga menyoroti pentingnya keterlibatan dunia usaha melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dalam mendukung program nasional 3 juta rumah.
“Gotong royong antara pemerintah, dunia usaha, dan organisasi sosial seperti ini penting agar negara, rakyat, dan pelaku usaha sama-sama diuntungkan,” lanjutnya.