Jakarta, landbank.co.id – Harga emas dunia (XAU/USD) kembali melanjutkan tren pelemahan di awal pekan ini Senin, 3 November 2025.
Andy Nugraha, analis dari Dupoin Futures Indonesia menilai, pelemahan tersebut terjadi karena menurunnya minat investor terhadap aset safe haven setelah munculnya perkembangan positif dalam hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Ia juga menyampaikan, bahwa tekanan jual diperkirakan masih berlanjut dengan arah tren bearish yang mendominasi pasar jangka pendek.
Menurut dia, pergerakan harga emas masih menunjukkan sinyal pelemahan yang kuat berdasarkan pola candlestick dan indikator Moving Average (MA).
“Jika tekanan jual berlanjut, harga emas berpotensi turun menuju US$3.959. Namun, jika terjadi koreksi teknikal, rebound menuju US$4.026 masih mungkin terjadi sebelum menghadapi resistensi kuat,” ujar Andy dalam keteranga resminya dikutip landbank.co.id Senin, 3 November 2025.
Lebih lanjut Andy menambahkan, pasar saat ini masih berada dalam fase penyesuaian pasca keputusan Federal Reserve (The Fed).
“Selama harga emas belum mampu menembus area US$4.026, skenario utama tetap berada pada tekanan jual,” jelasnya.
Sebagai informasi, pada perdagangan Jumat (31/10/2025), harga emas sempat bertahan di atas level psikologis US$4.000 per troy ounce, namun akhirnya terkoreksi ke area US$3.985, atau turun hampir 1 persen, mencatatkan penurunan mingguan kedua secara beruntun.
Tekanan ini berlanjut pada awal sesi Asia, Senin (3/11), ketika logam mulia tersebut sempat menyentuh US$3.965 akibat penguatan dolar AS dan meningkatnya selera risiko global.





