Jakarta, landbank.co.id– Bisnis properti perkantoran alias gedung perkantoran di Jakarta diprediksi terus melenggang di tengah perang dagang.
Perang tarif yang digulirkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap banyak negara, termasuk China dan Indonesia, belum berdampak secara langsung terhadap properti perkantoran.
“Kami memerkirakan pasar perkantoran belum terdampak secara langsung karena lebih terkait pada arus perdagangan akibat tarif ekspor naik,” ujar Ferry Salanto, head of Research Colliers Indonesia dalam paparan virtual dipantau dari Jakarta, Senin, 14 April 2025.
Dia menerangkan, perusahaan dengan bisnis yang terkait langsung dengan dunia perdagangan internasional, akan mengkaji ulang struktur perusahaan, termasuk kebutuhan ruang kantor di masa yang akan datang.
Baca juga: Pemilik Perkantoran Jakarta Bersikap Fleksibel
“Diharapkan pemerintah dapat memfasilitasi kerja sama dan perjanjian dagang baru, untuk menarik minat investor asing berekspansi ke Indonesia, dan selanjutnya akan mendorong permintaan ruang kantor jangka Panjang,” tutur Ferry Salanto.
Di sisi lain, tambah dia, kebijakan pemerintah terhadap efisiensi budget bisa jadi akan mempengaruhi sektor swasta.
“Apabila ini terjadi, tentunya akan mempengaruhi tingkat permintaan ruang kantor pada masa mendatang,” katanya.
Ferry menuturkan, sinyal positif permintaan ruang perkantoran di Jakarta terekam pada kuartal pertama 2025, terutama di pusat kawasan bisnis (central business district/CBD).
Baca juga: Leads Property: Pasokan Perkantoran di Luar CBD Jakarta Stabil
Rerata tingkat hunian di CBD tercatat 74,5 persen, tumbuh moderat dibandingkan kuartal keempat 2024.
“Di luar CBD, tingkat hunian sekitar 71 persen, relative stabil dibandingkan kuartal keempat 2024,” jelas dia.
Dalam catatan Colliers Indonesia, hingga kuartal pertama 2025, belum ada pasokan baru ruang perkantoran di Jakarta, sekalipun demikian hingga akhir 2025 diprediksi terdapat 160 ribu ruang perkantoran baru.
Hingga kuartal pertama 2025, total pasokan ruang perkantoran di Jakarta seluas 11,2 juta meter persegi (m2).