Jakarta, landbank.co.id– Tingkat hunian rata-rata (okupansi) ruang perkantoran di kawasan pusat bisnis (central business district/CBD) Jakarta mencapai 76,46 persen pada semester kedua 2024.
Tingkat hunian ruang perkantoran di CBD Jakarta itu naik tipis sekitar 2 persen bila dibandingkan dengan semester pertama 2024.
Selain itu, pertumbuhan harga yang positif juga terjadi pada beberapa kelas perkantoran di CBD Jakarta, yaitu kelas Premium Grade A dan Grade A.
“Kondisi akhir tahun 2024 terlihat lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, ditandai dengan rerata pertumbuhan harga yang positif,” ujar Syarifah Syaukat, senior Research Advisor Knight Frank Indonesia dalam paparan virtual di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2025.
Tahun lalu, ruang perkantoran di CBD Jakarta mencapai seluas 7.326.495 meter persegi (m2).
“Tidak ada tambahan pasokan ruang perkantoran baru pada semester kedua 2024,” tutur Syarifah Syaukat.
Dia menjelaskan, dari empat CBD di Jakarta, kawasan Sudirman merupakan area yang paling tinggi okupansinya.
Di CBD Sudirman tercatat pasokan ruang perkantoran seluas 3,02 juta m2, sedangkan permintaan 2,33 juta m2 dengan okupansi 77,47 persen.
Tiga CBD lainnya, yakni kawasan Gatot Subroto mencatat okupansi 77,04 persen, Kuningan (76,98 persen), dan Thamrin (74,13 persen).