Jakarta, landbank.co.id – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal sebagai program bedah rumah, yang ditujukan bagi masyarakat kurang mampu untuk merenovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Dalam pernyataan resminya yang diterima landbank.co.id pada Rabu, 30 April 2025, Menteri Ara menyebut bahwa program BSPS menjadi prioritas utama Kementerian PKP di tahun anggaran 2025 dan telah disepakati bersama Komisi V DPR RI.
“Saya mau highlight di sini, program kami yang paling signifikan adalah BSPS. Karena kami memang sudah melihat sendiri hasilnya dan aspirasi dari teman-teman Komisi V, DPD RI, serta banyak kepala daerah,” ujar Maruarar.
Meski tengah melakukan efisiensi anggaran, Kementerian PKP tetap menaikkan alokasi untuk BSPS secara signifikan. Target program bedah rumah ini naik dari 34.289 unit menjadi 38.504 unit, atau 31,4% dari alokasi program fisik, lebih tinggi dibandingkan DIPA awal.
“Kami sudah tunjukkan pada saat anggaran kami turun, BSPS-nya kami naikkan. Ini membuktikan bahwa kami menganggap program ini penting dan mendengarkan aspirasi dari masyarakat,” lanjut Menteri Ara.
Selain menambah anggaran, Menteri PKP juga menekankan bahwa keberhasilan program BSPS sangat bergantung pada pelaksanaan yang tepat—baik dari sisi administrasi maupun kualitas hasil renovasi.
“Tantangan ke depan adalah prosedur dan kualitas. Karena kalau dilaksanakan dengan benar, BSPS ini sangat bermanfaat bagi rakyat,” tegasnya.