Jakarta, landbank.co.id– Film Pengantin Setan diakui sebagai salah satu yang bikin kinerja PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) kinclong pada kuartal pertama 2025.
Sepanjang Januari-Maret 2025, PT Tripar Multivision Plus Tbk yang mengusung kode saham RAAM mengantongi laba bersih Rp6,65 miliar.
Laba bersih PT Tripar Multivision Plus Tbk per akhir Maret 2025 itu melonjak 38,5 persen bila disandingkan dengan periode yang sama 2024.
Manajemen RAAM menyatakan bahwa pengendalian biaya yang disiplin serta lonjakan pendapatan lainnya turut mendorong laba bersih Perseroan dan hampir menggandakan margin laba menjadi 13,4 persen.
Baca juga: Begini Cerita Film Sah Katanya
Di sisi lain, pendapatan RAAM untuk periode tiga bulan pertama 2025 turun menjadi Rp49,8 miliar akibat padatnya jadwal peluncuran film pada awal 2024.
“Salah satu pendorong utama kinerja kuat di kuartal ini adalah daya tarik luas dari film Pengantin Setan,” papar manajemen RAAM, Selasa, 29 April 2025.
Pengantin Setan yang merupakan film thriller supranatural ini mendapatkan respons yang sangat positif di bioskop-bioskop domestik dan terus menarik perhatian penonton di luar negeri.
Manajemen RAAM menyatakan bahwa Pengantin Setan yang diluncurkan pada Januari 2025, telah merambah ke sejumlah negara.
Hingga akhir Maret, film ini telah tayang di berbagai pasar Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand, semakin memperkuat kehadiran regional RAAM.
“Strategi kami sangat jelas: menyajikan cerita yang kuat dengan eksekusi yang terarah, lalu memberi ruang bagi setiap film untuk menjangkau audiens seluas mungkin,” ujar Ario Bayu, VP of Operations & Business Development RAAM.
Baca juga: Daftar Pemain dan Sinopsis Film Pengepungan di Bukit Duri
“Sambutan hangat terhadap Pengantin Setan di berbagai negara menegaskan keyakinan kami bahwa kisah-kisah dari Indonesia memiliki daya tarik lintas batas,” tambah dia.
Ke depan, RAAM tetap optimistis terhadap prospek kinerja sepanjang tahun. Kalender peluncuran yang beragam, pemulihan kehadiran penonton bioskop yang sehat, serta pulihnya pasar global memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Perseroan pun tetap berkomitmen terhadap efisiensi biaya guna menjaga margin yang sehat.
“Kami sangat fokus untuk mengubah keberhasilan kreatif menjadi hasil finansial yang berkelanjutan,” tutur Ario Bayu.
Manajemen RAAM menegaskan bahwa komitmen itu — kepada penonton maupun para pemegang saham — menjadi dasar perjalanan Perseroan ke depan.
Film Sah Katanya
Sementara itu, manajemen RAAM mengaku bahwa film Sah Katanya menjadi bagian dari strategi Perseroan dalam menghadirkan konten yang berkualitas dan relevan bagi penonton di Indonesia maupun pasar internasional.