Jakarta, landbank.co.id – PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada Kuartal III 2025.
Kepastian itu ditandai dengan pertumbuhan signifikan baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pada periode Juli–September 2025, SWID membukukan pendapatan sebesar Rp46 miliar, naik sekitar 42 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp32 miliar.
Sementara itu, laba bersih perusahaan juga meningkat signifikan sebesar 150 persen menjadi Rp10 miliar, dibandingkan Rp4 miliar pada Kuartal III 2024.
Dari total pendapatan tersebut, segmen properti yang menjadi pilar utama bisnis SWID mencatat kontribusi sebesar Rp17 miliar.
Peningkatan tersebut didorong oleh penjualan unit secara tunai yang meningkat serta penyelesaian sejumlah transaksi dari periode sebelumnya.
Strategi pemasaran yang lebih agresif dan fokus pada percepatan realisasi penjualan dinilai menjadi kunci dalam mempertahankan momentum pertumbuhan. Langkah ini memperkuat posisi SWID di tengah kompetisi ketat sektor properti, khususnya di wilayah Yogyakarta, tempat perusahaan memiliki sejumlah proyek strategis.
Sementara itu, segmen hotel mencatat pendapatan sebesar Rp29 miliar pada Kuartal III 2025, sedikit lebih rendah dibandingkan Rp32 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kendati demikian, kinerja tersebut menunjukkan perbaikan signifikan dari sisi tren tahunan.
SWID berhasil memperkecil selisih pendapatan tahunan (YoY gap) dari -22 persen pada Kuartal I dan -24 persen pada Kuartal II menjadi hanya -10 persen pada Kuartal III 2025.
Bogat Agus Riyono, Direktur Utama SWID menyampaikan, bahwa capaian tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola bisnis perhotelan secara adaptif di tengah tekanan ekonomi dan politik yang masih berlangsung.
“Periode ini menandai langkah penting dalam proses pemulihan dan penguatan kinerja SWID. Kami akan terus menjaga momentum positif ini melalui strategi bisnis yang fokus pada efisiensi, inovasi, dan keberlanjutan untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang,” ujarnya dalam keterangan resminya yang diterima landbank.co.id Senin, 3 November 2025.
Ia juga menilai prospek bisnis hingga akhir 2025 akan semakin menguat, seiring meningkatnya aktivitas di segmen properti dan potensi pertumbuhan pendapatan berulang (recurring income) dari sektor perhotelan.
Selai itu, perusahaan juga memanfaatkan momentum positif dari insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk unit properti ready stock. Langkah ini dinilai strategis karena dapat meningkatkan daya tarik pembeli, terutama bagi masyarakat yang mencari hunian siap huni.
Di sisi lain, menjelang momen Natal dan Tahun Baru, SWID optimistis akan terjadi peningkatan okupansi hotel serta aktivitas wisata di berbagai properti yang dikelola, yang berpotensi menambah kontribusi pendapatan perusahaan pada kuartal berikutnya.





