Jakarta, landbank.co.id– Tujuh pengembang properti tercatat memiliki angka penjualan rumah cukup tinggi pada 2024. Bahkan, enam di antaranya mencetak rekor baru.
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menjadi pengembang teratas dalam membukukan penjualan rumah pada 2024, yakni sebesar Rp10,58 triliun.
Penjualan rumah itu merupakan rekor baru bagi BSDE untuk periode tahun 2020 hingga 2024.
Dalam rentang lima tahun terakhir itu, pemilik kota mandiri BSD City, Tangerang, Banten itu mencatat pertumbuhan penjualan rumah sebanyak empat kali.
Satu-satunya penurunan terjadi pada 2020, yakni ketika dunia, termasuk Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Ketika itu, penjualan rumah BSDE turun nyaris 10 persen dibandingkan tahun 2019.
Setelah itu, BSDE terus mencatat pertumbuhan. Pada 2021, penjualan rumah BSDE tumbuh sekitar 16 persen.
Baca juga: Penjualan Rumah APLN Naik 8 Persen
Lalu, tahun 2022 penjualan rumah BSDE tumbuh 39 persen, 2023 (20 persen), dan 2024 (21 persen).
Peraih penjualan rumah terbesar pada 2024, yakni PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan torehan Rp8,08 triliun, punya catatan sebaliknya.
Maksudnya, bila BSDE mencatat penurunan pada 2020 dibandingkan 2019, CTRA justru tumbuh sekitar 20 persen.
CTRA sempat mencatat satu kali penurunan penjualan rumah dalam rentang 2020-2024, yakni pada 2023.
Mengutip laporan keuangan CTRA, pada 2021 penjualan rumah pemilik proyek Citragarden City Jakarta ini tumbuh sekitar 21 persen.
Kemudian, tahun 2022 tumbuh 9 persen, 2023 turun tipis sekitar 1 persen, sedangkan 2024 melejit 33 persen.
Baca juga: Penjualan Apartemen Alam Sutera Realty Berkibar
Pengembang lainnya yang juga mencatat pertumbuhan penjualan rumah, sekaligus mencetak rekor baru adalah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Penjualan rumah Summarecon pada 2024 mencetak rekor baru, yakni Rp6,08 triliun. Summarecon menjadi pengembang ketiga terbesar dalam membukukan penjualan rumah.
Dalam rentang lima tahun terakhir, 2020-2024, pemilik kota mandiri Summarecon Serpong ini sempat mencatat penurunan penjualan rumah, yakni pada 2020 sekitar 10 persen dan 2022 sebesar 36 persen.