Jakarta, landbank.co.id– Penjualan semen PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun sekitar 14 persen pada kuartal pertama 2025 dibandingkan dengan kuartal sama tahun 2024.
Mengutip laporan keuangan PT Semen Indonesia Tbk, emiten berkode saham SMGR ini membukukan penjualan semen pada tiga bulan pertama 2025 sebesar Rp5,86 triliun.
Sebaliknya, sepanjang Januari-Maret 2024, PT Semen Indonesia Tbk masih mengantongi penjualan semen sebesar Rp6,81 triliun.
Bila penjualan semen turun, sebaliknya penjualan terak milik Perseroan tercatat meningkat dari Rp777,59 miliar menjadi Rp985,96 miliar.
Penjualan semen menyumbang sekitar 77 persen terhadap total pendapatan SMGR pada triwulan I/2025, sedangkan terak menyetor 13 persen.
Sumber pendapatan lainnya milik SMGR per akhir Maret 2025 antara lain berasal dari beton jadi dan siap pakai sebesar Rp325,96 miliar dan bahan bangunan non-semen, yakni Rp111,76 miliar.
Baca juga: Ini Kata SIG Soal Semen Domestik dan Program Tiga Juta Rumah
Secara keseluruhan, penjualan SMGR per akhir Maret 2025 turun sekitar 9 persen dibandingkan periode sama tahun 2024, yakni dari Rp8,37 triliun menjadi Rp7,65 triliun.
Per akhir Maret 2025, laba bersih SMGR terlihat merosot bila disandingkan dengan periode sama setahun sebelumnya, yakni dari Rp471,81 miliar menjadi Rp42,58 miliar.
Sementara itu, merujuk laporan keuangan Perseroan, per akhir Maret 2025, jumlah aset SMGR turun tipis bila dibandingkan dengan akhir 2024, yakni dari Rp76,99 triliun menjadi Rp76,61 triliun.
Liabilitas SMGR juga turun, yaitu menjadi Rp26,33 triliun pada akhir Maret 2025, dari akhir 2024 yang sebesar Rp26,63 triliun.
Baca juga: Penjualan Semen Indocement Tumbuh Tiga Persen
Sebaliknya, ekuitas SMGR relatif stagnan pada akhir Maret 2025 dibandingkan akhir tahun 2024, yakni di angka Rp48,30 triliun.
Masih Prospektif
Manajemen Semen Indonesia atau SIG pernah mengatakan bahwa pasar semen domestik pada 2024 mengalami kontraksi.