Jakarta, landbank.co.id– PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatat lonjakan penjualan properti perkantoran pada 2024 dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Laporan keuangan PT Agung Podomoro Land Tbk memerlihatkan, emiten berkode saham APLN ini mencatat penjualan perkantoran Rp84,88 miliar pada 2024.
Penjualan perkantoran PT Agung Podomoro Land Tbk pada 2024 itu melonjak sekitar 431 persen bila disandingkan dengan tahun 2023 yang masih sebesar Rp15,78 miliar.
Data memerlihatkan, ketika pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia pada 2020 dan 2021, APLN tidak mencatat penjualan perkantoran.
Baca juga: Bisnis Hotel Agung Podomoro Land Lima Tahun Terakhir
Penjualan perkantoran APLN kembali mencuat pada 2022 dan seterusnya hingga tahun 2024. Puncak penjualan terjadi pada 2022.
Mengutip laporan keuangan APLN, pada 2022, penjualan perkantoran Agung Podomoro Land menyentuh angka Rp132,85 miliar.
Penjualan perkantoran tahun 2023 menjadi puncak tertinggi dalam rentang lima tahun terakhir, yakni tahun 2020-2024.
Terus Melenggang
Sementara itu, bisnis properti perkantoran alias gedung perkantoran di Jakarta diprediksi terus melenggang di tengah perang dagang.
Perang tarif yang digulirkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap banyak negara, termasuk China dan Indonesia, belum berdampak secara langsung terhadap properti perkantoran.
“Kami memerkirakan pasar perkantoran belum terdampak secara langsung karena lebih terkait pada arus perdagangan akibat tarif ekspor naik,” ujar Ferry Salanto, head of Research Colliers Indonesia dalam paparan virtual dipantau dari Jakarta, Senin, 14 April 2025.
Baca juga: Properti Perkantoran Terus Melenggang di Tengah Perang Dagang
Dia menerangkan, perusahaan dengan bisnis yang terkait langsung dengan dunia perdagangan internasional, akan mengkaji ulang struktur perusahaan, termasuk kebutuhan ruang kantor di masa yang akan datang.
“Diharapkan pemerintah dapat memfasilitasi kerja sama dan perjanjian dagang baru, untuk menarik minat investor asing berekspansi ke Indonesia, dan selanjutnya akan mendorong permintaan ruang kantor jangka Panjang,” tutur Ferry Salanto.