Pemerintah Incar 27 Juta Lapangan Kerja Ekonomi Kreatif

Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) incar pembukaan 27 juta lapangan kerja ekonomi kreatif dalam 5 tahun/kemenekraf

Jakarta, landbank.co.id– Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) menargetkan pembukaan 27 juta lapangan kerja ekonomi kreatif (ekraf) dalam lima tahun.

Menurut Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Bekraf), Teuku Riefky Harsya, lapangan kerja itu khususnya bagi generasi muda dengan tujuan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.

Bacaan Lainnya

Menekraf Riefky juga mendorong 17 subsektor ekraf untuk mewujudkan visi-misi Prabowo-Gibran, khususnya Asta Cita nomor tiga, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta mengembangkan industri kreatif.

Melalui penguatan ekosistem secara hexahelix, Kementerian Ekraf/Badan Ekraf diyakini akan mampu menjadi the new engine of growth atau mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah.

Sementara itu, Menekraf/Bekraf memaparkan grand design pembangunan ekraf saat rapat kerja (raker) dengan Komisi VII DPR. Salah satu pembahasan yaitu mengenai 8 Asta Ekraf serta penyesuaian efisiensi.

Baca juga: Kementerian Ketenagakerjaan Tegaskan Batas Akhir Pembayaran THR 2025 Paling Lambat H-7 Sebelum Idul Fitri

Raker yang berlangsung Rabu, 19 Maret 2025 di Gedung Nusantara I Kompleks DPR/MPR, Jakarta ini merupakan tindak lanjut dari rapat sebelumnya yaitu 12 Februari 2025. Menekraf Riefky menyampaikan Kemenekraf telah melakukan berbagai penyesuaian dalam menyikapi efisiensi anggaran sebesar Rp90,5 miliar.

Menekraf Riefky menekankan bahwa ekraf merupakan salah satu sektor prioritas dalam misi pembangunan nasional dan berperan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Menurut Menekraf Riefky, terdapat 3 layer Framework Rencana Induk Ekonomi Kreatif (Rindekraf).

“Layer pertama adalah core business yang terdiri atas subsektor ekraf. Layer kedua adalah extended enterprises terdiri atas industri terkait dan industri pendukung. Layer ketiga adalah business ecosystem yang meliputi hexahelix yaitu pemerintah, pelaku bisnis, komunitas, lembaga keuangan, media, dan akademisi,” kata Menekraf Riefky.

Pos terkait