Jakarta, landbank.co.id- Peluncuran proyek residensial anyar di Jabodetabek pada semester kedua 2024 meningkat dibandingkan sebelumnya.
“Peluncuran unit meningkat 18 persen lebih banyak dibandingkan dengan semester I-2024 dan didominasi oleh produk dengan harga di bawah dua miliar rupiah,” urai Vivin Harsanto, head of Advisory JLL dalam keterangan tertulis yang dilihat landbank.co.id, Kamis, 6 Februari 2025.
Dia menilai, pasar perumahan tapak di Jabodetabek semester II-2024 terpantau tetap stabil dan sehat.
“Faktor utama yang mempengaruhi kondisi ini adalah perpanjangan insentif pembebasan pajak 100 persen hingga Desember 2024, yang semula dijadwalkan berakhir pada Juni 2024,” katanya.
Baca juga: Nilai Penjualan Rumah di Jabodetabek Banten Rp9,18 Triliun
Vivin Harsanto menyatakan, tren keberlanjutan semakin menguat di sektor ini, ditandai dengan meningkatnya peluncuran produk baru bersertifikasi hijau pada skala proyek yang beragam.
Pengembangan kota baru oleh pengembang terkemuka tetap terlihat, terutama di wilayah Tangerang.
“Faktor-faktor yang tetap menjadi daya tarik utama bagi calon pembeli meliputi harga yang terjangkau, lokasi strategis, kemudahan akses ke jalan tol dan transportasi umum,” ujar Vivin.
Baca juga: Saat Tren Hunian Premium di Barat Diusung ke Timur Jakarta
Lalu, tambahnya, faktor lain adalah reputasi pengembang, serta program pembayaran yang menarik dan kerja sama antara pengembang dengan institusi perbankan.
Selain itu, faktor lainnya adalah kelengkapan fasilitas kawasan seperti pendidikan, kesehatan, dan komersial, serta teknologi smart home.
Sementara itu, Indonesia Property Wacth (IPW) menyatakan bahwa penjualan rumah di segmen harga menengah-bawah terus menurun di kawasan Jabodetabek Banten pada kuartal IV/2024 disandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Baca juga: Prapenjualan Residensial PANI Melejit
Kawasan Jabodetabek Banten yang masuk radar Indonesia Property Wacth tersebut mencakup Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cilegon, dan Serang.