Jakarta, landbank.co.id- Komunitas pemangku kepentingan properti, Synergy Indonesia hadir ketika belahan dunia, termasuk Indonesia, tengah melewati masa pandemi.
Interaksi komunitas Synergy Indonesia bertumpu kepada jaringan pesan Whatsapp. Komunikasi mengalir, cair, termasuk ketika merancang aksi-aksi sosial.
Kini, ketika genap enam tahun, Synergy Indonesia bertransformasi menjadi Yayasan Synergy Bangun Indonesia.
Peresmian Yayasan Synergy Bangun Indonesia dilakukan bertepatan dengan perayaan enam tahun komunitas tersebut di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Jumat, 7 Maret 2025.
Baca juga: Begini Isi Pertemuan Prabowo Bersama Konglomerat Tanah Air
Kini, komunitas ini lebih dari sekadar wadah bagi para pengembang properti untuk berjejaring. Ia menjelma menjadi ruang bisnis, hobi, dan kepedulian sosial.
“Di sini, tidak ada sekat. Semua orang datang bukan sebagai ‘bos besar’, tetapi sebagai individu yang ingin berbagi pengalaman dan peluang serta melakukan aksi sosial,” ujar Ismet Natakarmana, founder Synergy Indonesia sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Synergy Bangun Indonesia, Jumat, 7 Maret 2025.
Selain interaksi sosial dalam Synergy Ngopi, aktifitas lain juga terangkum dalam komunitas ini seperti Synergy Golf, Synergy Billyard, dan Synergy Gowes.
“Ini kegiatan unik. Developer A bertemu developer B. Pebisnis A bisa bertemu dengan pebisnis B, yang biasanya kompetitor sulit bertemu. Tapi di Synergy, mereka bisa duduk bersama, berdiskusi, tanpa perlu merasa bersaing,” jelas Ismet.
Baca juga: Berkenalan dengan MIRA yang Bikin Rumah Jadi Pintar
Ismet menerangkan, saat ini, Synergy Indonesia telah memiliki 18 sub-komunitas dan terbuka untuk terus berkembang.
“Sejak awal, tujuan kita adalah membuat anggota bahagia. Kalau sudah bahagia, semoga bisa membantu mereka yang belum mampu dan pada akhirnya Indonesia maju, sejahtera, dan berkeadilan,” katanya.
Setiap tahun, Synergy Indonesia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial, dari membantu panti asuhan hingga berbagi makanan saat Ramadan. Tahun ini, Synergy Indonesia menargetkan mendistribusikan 30 ribu nasi bungkus di wilayah Jabodetabek pada Maret atau saat Ramadan 1446 H.
