Site icon Landbank.co.id

Tidak Hanya Astra, BSD juga Raup Laba Bersih dari Bisnis Properti di Tengah Tahun Politik

Salah satu yang mampu mencetak laba bersih dari bisnis properti di tengah tahun politik adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– PT Astra International Tbk tidak sendirian dalam soal meraup laba bersih dari bisnis properti di tengah tahun politik.

Kemampuan mencetak laba bersih dari bisnis properti bak memberi sinyal bahwa sektor itu masih potensial pada 2024.

Salah satu yang mampu mencetak laba bersih dari bisnis properti di tengah tahun politik adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD).

Bahkan, emiten properti berkode saham BSDE itu mampu mendongkrak laba bersih hingga 62,55% per akhir Maret 2024.

“Pada akhir Maret 2024, BSDE berhasil membukukan Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp1,44 triliun, melonjak 62,55% jika disandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu sebesar Rp883,99 miliar,” Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya dalam keterbukaan informasi yang dilihat landbank.co.id, Selasa, 30 April 2024.

BSDE yang merupakan pengembang kota mandiri (township) BSD City, Tangerang, Banten itu membukukan pertumbuhan pendapatan usaha dua digit yakni 31,25% pada kuartal pertama 2024 menjadi Rp3,77 triliun, dibandingkan perolehan tahun setahun sebelumnya yang sebesar Rp2,88 triliun.

Untuk mendulang pundi-pundi, BSDE mengandalkan penjualan tanah, bangunan, dan strata title. Kelompok pendapatan ini menopang 88,98% atau sebesar Rp3,36 triliun pada tiga bulan pertama 2024 terhadap pendapatan usaha secara konsolidasian.

Segmen tersebut, jelas manajemen BSD, terbesar jika dibandingkan segmen-segmen lain yang dimiliki BSDE.

Sepanjang tiga bulan pertama 2024, segmen-segmen usaha lain juga membukukan kinerja positif.

Misal, segmen sewa tercatat membukukan kinerja apik dengan perolehan sebesar Rp234,66 miliar.

Segmen ini berkontribusi 6,22% terhadap pendapatan usaha secara konsolidasian.

Angka tersebut menempatkan segmen sewa di peringkat dua penyumbang pendapatan BSDE.

Adapun segmen terbesar ketiga dengan kontribusi terbesar ketiga diraih oleh segmen pengelola gedung dengan raihan sebesar Rp92,00 miliar, setara 2,44% terhadap total pendapatan usaha konsolidasian pada tiga bulan pertama 2024.

“Kinerja ini tidak lepas dari program promosi nasional Sinar Mas Land sejak awal tahun dan keputusan pemerintah untuk memperpanjang insentif di bidang properti,” ujar Hermawan Wijaya.

Dia menambahkan, insentif berupa keringanan pajak yang digulirkan pemerintah sangat membantu masyarakat dalam memperoleh hunian idamannya, baik itu untuk tempat tinggal maupun hunian plus tempat usaha seperti ruko dan rukan.

Sebagaimana diberitakan, pemerintah pada 2024 menelorkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Insentif itu membebaskan pembeli dari PPN 11 persen untuk serah terima di rentang waktu Januari hingga Juni 2024 untuk harga rumah maksimal Rp2 miliar.

Lalu, membebaskan 50 persen dari tarif PPN untuk serah terima sepanjang Juli-Desember 2024.

Insetif PPN DTP berlaku untuk rumah yang dibanderol dengan harga maksimal Rp5 miliar per unit.

 

(*)

Exit mobile version