Jakarta, landbank.co.id– Banyak kalangan menilai bahwa sektor properti pada tahun 2024 cukup memiliki peluang. Bahkan, ada sejumlah subsektor yang bisa melejit tahun ini.

Chandra Bachtiar, consumer asset division head China Construction Bank Indonesia mengatakan, pertumbuhan di sektor properti tahun 2024 masih akan mengalami tren positif.

Beberapa indikator mendukung tren positif di sektor properti pada 2024 yang juga berbarengan dengan tahun politik.

Pertama, kata Chandra Bachtiar adalah Suku Bunga. Meskipun Bl-Rate saat ini kondisinya telah naik di angka 6%, namun selama 3 bulan terakhir tahun 2023 suku bunga acuan tersebut tetap dipertahankan atau stabil, hal ini menandakan Bank Sentral masih optimistis bahwa penetapan tersebut dapat membantu perbankan untuk bisa menyalurkan kredit.

”Kisaran suku bunga KPR per Januari 2024 ini dari beberapa masih di kisaran 5% untuk segmen primary dan 6 – 7% untuk segmen secondary. Di samping itu kenaikan BI-Rate di tahun 2023 tidak mempengaruhi peningkatan suku bunga KPR pada umumnya,” kata Chandra Bachtiar dalam keterangan tertulis yang dilihat landbank, Minggu, 21 Januari 2024.

Kedua, Infrastruktur. Meskipun memasuki tahun politik, namun pembangunan infrastruktur yang menghubungkan jalur transportasi hingga saat ini masih terus dijalankan. Kemudahan akses inilah yang menjadi kunci bahwa properti masih memiliki potensi untuk terus bertumbuh dan akan semakin diminati oleh masyarakat secara luas.

Ketiga, Demografi. Pertumbuhan KPR dalam beberapa tahun terakhir ini didominasi usia muda (milenial). Porsi kepemilikan kredit perumahan oleh usia 26-35 thn mengalami peningkatan.

Terjadi perubahan perilaku debitur KPR di beberapa tipe, yaitu debitur usia muda saat ini lebih mendominasi KPR untuk tipe rumah tapak 22-70 m2. Sementara itu pangsa KPR yg dimiliki oleh debitur usia 36-45 tahun mengalami penurunan sejak tahun 2014.

”Hal ini juga dilihat sebagi peluang oleh perbankan sehingga banyak bank yang memberikan kemudahan bagi kaum muda untuk bisa memiliki rumah melalui KPR, mulai dari tenor/jangka waktu yang lebih panjang, uang muka lebih yang ringan dan beberapa ada yang menawarkan 0% dengan syarat tertentu,” jelas Chandra Bachtiar.