Lebih lanjut, Rano menyampaikan, kondisi psikologis setiap orang dapat berubah seiring dinamika kehidupan yang dialami. Tak terkecuali, personel Polri yang dibekali senjata api sehingga dikhawatirkan memiliki kerawanan untuk disalahgunakan bila tak ada evaluasi psikologis berkala.
“Kalau orang pertama mendapatkan senpi oke lah, tapi kan situasinya terus berubah, kehidupan orang juga dinamis. Misalnya, tahun ini dia santai, tahun depan dia mungkin complicated, dia stress, dan lain sebagainya. Apakah masih layak untuk menggunakan senpi?” tutur wakil ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Rano Alfath.
Ia juga mengusulkan agar para personel Polri dipasangkan kamera tubuh (body camera/bodycam) untuk mencegah penyalahgunaan senjata api.
(*)