Landbank.co.id
Beranda Nasional Ada Peluang Bisnis Properti di Tengah Tahun Politik

Ada Peluang Bisnis Properti di Tengah Tahun Politik

Tahun 2024 disebut sebagai tahun politik karena Indonesia punya hajatan besar yakni pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg)/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id- Tahun 2024 disebut sebagai tahun politik karena Indonesia punya hajatan besar yakni pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).

Saat tahun politik kita disuguhi pemandangan bertebarannya spanduk, baliho atau billboard yang menampilkan wajah calon presiden (capres) dan calon legislatif (caleg).

Aneka baliho capres dan caleg mewarnai sudut kota hingga desa. Belum lagi kampanye melalui media sosial, media online hingga televisi yang kian meramaikan tahun politik.

Puncak pesta demokrasi akan ditandai dengan pencoblosan atau pemungutan suara pada Rabu, 14 Februari 2024.

Saat itu, pemilik hak suara menyampaikan aspirasinya dengan mencoblos kertas suara yang disediakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia.

Di tengah gemuruh pesta demokrasi, dalam pandangan Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, masih ada peluang bagi sektor properti, terutama perumahan.

Dia menilai, saat tahun politik, konsumen menengah atas melakukan aksi menunggu (wait and see), namun permintaan kalangan menengah masih ada. Daya beli kalangan menengah masih ada.

“Tahun politik bisa menjadi peluang, walau ada pelambatan. Kelas menengah atas wait and see, tapi daya beli kalangan menengah masih ada. Perilaku konsumen itu bisa diubah untuk membeli rumah,” kata Ali Tranghanda di Bekasi, baru-baru ini.

Baca Juga:  Mengintip Pendapatan Ciputra Sepanjang Paruh Pertama Tahun Kelinci Air, Raup Rp4,46 Triliun

Soal aksi wait and see dibenarkan oleh Hendro Santoso Gondokusumo, direktur utama PT Intiland Development Tbk di Jakarta, baru-baru ini.

Di tengah itu, semua pihaknya terus berinovasi untuk mencari peluang-peluang pemasukan.

“Tahun politik ada pengaruh ke industri properti. Sekarang banyak yang wait and see. Mereka menunggu hasil pilpres,” kata Hendro.

Menurut Ferry Salanto, head of research Colliers International Indonesia, dalam tahun politik, para pelaku bisnis concern-nya terhadap kemungkinan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemimpin terpilih.

“Apakah akan ada perubahan aturan, contoh di bisnis ritel, terkait dengan beberapa aturan seperti batasan tidak membangun ritel di dekat pasar tradisional supaya tidak terjadi head to head dengan UMKM dan lokal, serta pembantasan ruang yang boleh dibangun. Pemimpin yang terpilih nanti diwaspadai apakah akan mengubah aturan yang ada,” kata Ferry dalam paparan virtual di Jakarta, baru-baru ini.

Dalam pandangan Ikang Fawzi, Wakil ketua umum DPP Realestat Indonesia (REI), pihaknya tetap optimistis pada 2024.

“Secara umum REI memandang secara optimistis kondisi market industri properti tahun 2024, selama kondisi politik dan ekonomi makro berjalan stabil maka diharapkan adanya kenaikan pertumbuhan industri properti moderat antara 7%-10%,” tutur Ikan Fawzi, di Bogor, baru-baru ini.

Halaman: 1 2

Iklan