Jakarta, landbank.co.id– Perlahan namun pasti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah melampaui perolehan laba bersih sebelum terjadi pandemi Covid-19.
Pada 2019, sebelum terjadinya pandemi di seluruh dunia, PT Bumi Serpong Damai Tbk mengantongi laba bersih Rp2,79 triliun.
Situasi menjadi runyam ketika pandemi terjadi, laba bersih PT Bumi Serpong Damai Tbk anjlok ke level Rp281,70 miliar pada 2020.
Perlahan, emiten berkode saham BSDE ini menata diri. Memasuki 2021 pengembang kota mandiri BSD City ini tancap gas. Laba bersih melambung, termasuk pada 2022.
Sempat turun pada 2023, kini laba bersih BSDE langsung terbang ke posisi Rp4,36 triliun pada 2024. Angka tertinggi sepanjang rentang 2019-2024.
Baca juga: Penjualan Lahan ke Joint Venture Sumbang Marketing Sales BSDE
“Pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan usaha yang solid serta efisiensi dalam pengelolaan beban operasional,” urai Hermawan Wijaya, direktur BSDE dikutip Rabu, 26 Maret 2025.
Dalam urusan mencetak pendapatan usaha, BSDE yang tahun lalu mengakuisisi PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) juga terlihat kinclong.
Mirip dengan raihan laba bersih, pendapatan usaha BSDE juga telah melampaui torehan sebelum terjadinya pandemi.
Pada 2019, BSDE mengantongi pendapatan Rp7,08 triliun, sedangkan tahun 2024, setelah beberapa tahun pandemi berlalu, mengoleksi Rp13,79 triliun.
Raihan tahun 2024 itu juga bertumbuh bila disandingkan dengan pendapatan BSDE pada 2023 yang tercatat masih di posisi Rp11,53 triliun.
Manajemen BSDE menjelaskan, peningkatan pendapatan tahun 2024 terutama berasal dari penjualan unit residensial dan segmen komersial yang terus menunjukkan pertumbuhan positif.
Baca juga: Begini Marketing Sales BSDE Lima Tahun Terakhir
Segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title mendominasi kinerja Pendapatan Usaha. Segmen ini membukukan angka Rp11,58 triliun atau setara 83,97 persen dari total pendapatan usaha secara konsolidasian.
Segmen dengan kontribusi terbesar kedua sepanjang tahun 2024 berasal dari sektor sewa. Segmen ini mencatatkan kontribusi sebesar Rp957,58 miliar, yang setara dengan 7,01 persen dari total pendapatan BSDE.