Jakarta, landbank.co.id– Indonesia Property Watch (IPW) membeberkan hasil temuan segmen harga rumah paling kinclong di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi serta Banten (Jabodebek Banten).
Dari jumlah total rumah yang terjual di Jabodebek Banten selama triwulan pertama 2025, yakni 1.801 unit, sebesar 42,92 persen di antaranya adalah yang dibanderol Rp500 juta hingga Rp1 milliar per unit.
Penyumbang kedua terbesar yang terpantau radar IPW di kawasan Jabodebek Banten adalah segmen harga Rp1-2 miliar perunit, yakni sebanyak 20,49 persen.
Lalu, di urutan ketiga adalah segmen harga Rp300-500 juta per unit dengan porsi 20,10 persen, sedangkan segmen harga di atas Rp2 miliar berkontribusi sebesar 12,55 persen.
Baca juga: Omzet Penjualan Rumah Jabodebek-Banten Sentuh Rp1,94 Triliun
Juga menyebutkan bahwa meskipun secara tahunan pasar segmen > Rp2 miliar masih mencatat pertumbuhan positif, namun secara triwulan mengalami penurunan tertinggi yang membuat komposisi pasar di segmen ini terus mengalami penurunan dari 16,7 persen menjadi 12,5 persen pada kuartal pertama 2025.
Perlu diwaspadai pasar di segmen Rp 1-2 miliar secara umum juga mulai ikut mengalami tekanan dengan penurunan penjualan yang terjadi pada triwulan ini.
“Potensi pasar di segmen Rp500 juta sampai 1 miliar relatif mengalami penurunan lebih rendah dibandingkan segmen lainnya dan memiliki komposisi penjualan terbesar. Namun tren pasar mencatat terjadinya peningkatan penjualan di segmen harga Rp1–1,5 miliaran,” dilansir riset IPW dikutip Sabtu, 26 April 2025.
Pasar segmen menengah sampai bawah di harga sampai Rp500 jutaan masih mengalami tekanan dan belum menunjukkan kenaikan yang signifikan.
Baca juga: Resmi! Ini Besaran Penghasilan MBR Berdasarkan Zonasi Wilayah untuk Rumah Subsidi 2025
Khusus segmen atas, dikutip dari riset IPW, kawasan Banten mencatat penurunan paling dalam. Para pengembang yang latah bermain di segmen ini mulai melakukan review atas proyek proyeknya.
“Persaingan semakin ketat. Sebagian proyek yang bermain di segmen yang sesuai pasar akan tetap bertahan dan mengalami peningkatan kinerja penjualan,” dilansir IPW.
Lima Tahun
Sementara itu, IPW mencatat ada sebanyak 47.151 rumah mengguyur kawasan Jabodebek Banten sepanjang rentang 2020-2024.
Penjualan rumah di Jabodebek Banten yang terpantau radar IPW itu setara dengan sekitar Rp39,03 triliun.
Volume tertinggi penjualan rumah di kawasan Jabodebek Banten, mengutip data IPW, terjadi pada 2023, yakni sebanyak 12.050 unit.
Angka itu bahkan sudah melampaui raihan sebelum terjadinya pandemi Covid-19 pada 2019. Ketika itu, volume penjualan rumah di Jabodebek Banten bertengger di angka 10.270 unit.
Khusus untuk tahun 2024, masih mengutip data IPW, terjadi penurunan penjualan dari sisi unit maupun nilai.
Dari sisi unit, penjualan rumah tahun 2024 turun dari 12.050 unit menjadi 8.967 unit, sedangkan dari sisi nilai dari Rp10,31 triliun menjadi Rp9,18 triliun.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Hitung Tambahan Anggaran FLPP untuk 350 Ribu Unit Rumah MBR
Tahun ini, dalam catatan IPW, nilai penjualan rumah di Jabodebek Banten menyentuh 1.801 unit senilai Rp1,94 triliun pada triwulan I/2025.
Data IPW membeberkan, penjualan rumah di Jabodebek Banten itu anjlok sekitar 33,2 persen bila dibandingkan dengan triwulan IV/2024.
Pada triwulan IV/2024, masih mengutip data IPW, omzet penjualan rumah masih level Rp2,91 triliun dengan unit yang terjual 2.367 rumah.
“Penjualan pasar perumahan di Jabodebek-Banten pada Q1-2025 tercatat mengalami penurunan terendah sejak pandemi tahun 2020,” dilansir IPW, Senin, 21 April 2025.
Baca juga: Lebih dari 47 Ribu Rumah Guyur Jabodebek Banten
Konsultan properti itu menilai, berbagai isu politik, ekonomi nasional, perubahan geopolitik, dan ancaman krisis ekonomi global berdampak negatif bagi pasar perumahan.
Periode tiga bulan pertama 2025 bila disandingkan dengan periode sama 2024 juga mengalami koreksi.
Maklum, pada Januari-Maret 2024, omzet perumahan berada di angka Rp2,44 triliun dengan jumlah unit yang terjual sebanyak 2.738 rumah.
(*)