Site icon Landbank.co.id

Pendapatan dan Laba Pemilik Pondok Indah Mall Meningkat

Pendapatan dan laba PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) terlihat meningkat pada paruh pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama 2024/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Pendapatan dan laba PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) terlihat meningkat pada paruh pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama 2024.

Merujuk pada laporan keuangan PT Metropolitan Kentjana Tbk, emiten berkode saham MKPI ini membungkus pendapatan Rp1,23 triliun pada semester pertama 2025.

Sebaliknya, pada periode yang sama 2024, pendapatan PT Metropolitan Kentjana Tbk masih di posisi sekitar Rp1,20 triliun.

Artinya, pendapatan Perseroan yang pada 10 Juli 2025 membayar dividen Rp690,28 miliar itu naik sekitar 3 persen.

Pemasukan dari sewa pusat perbelanjaan menjadi kontributor utama pendapatan Metropolitan Kentjana pada semester pertama 2025.

Per akhir Juni 2025, pendapatan sewa pusat perbelanjaan membungkus Rp641,21 miliar atau setara dengan sekitar 52 persen dari total pendapatan MKPI.

Baca juga: Bisnis Mal Moncer, Laba Bersih MKPI Tumbuh 20 Persen

Pemasukan dari sewa pusat perbelanjaan pada paruh pertama 2025 terlihat meningkat sekitar 4 persen bila disandingkan dengan torehan pada periode sama 2024 yang sekitar Rp614,13 miliar.

Pada enam bulan pertama 2024, sumbangan sewa pusat perbelanjaan setara dengan sekitar 51 persen dari total pendapatan MKPI.

Mengutip laporan keuangan MKPI, nama-nama penyewa terbesar antara lain PT Trans Retail, PT Metropolitan Retailmart, dan PT Panen Lestari Internusa.

Selain itu, PT Mitra Adiperkasa, PT Hindo, PT Gramedia Asri Media, PT Ace Hardware Indonesia, PT Exertainment Indonesia, dan PT Fast Retailing Indonesia.

Baca juga: Cushman: Okupansi Ruang Ritel Jakarta 77,9 Persen

Sumber pendapatan Metropolitan Kentjana lainnya yang mencatat pertumbuhan pada semester pertama 2025 adalah dari lini usaha sewa perkantoran.

Per akhir Juni 2025, sewa perkantoran menyetor pemasukan Rp141,78 miliar atau naik sekitar 12 persen bila dibandingkan dengan periode sama 2024 yang sekitar Rp127,25 miliar.

Sumbangan sewa perkantoran terhadap total pendapatan MKPI untuk periode semester pertama 2025 dan paruh pertama 2024 masing-masing adalah sekitar 11 persen dan 11 persen.

Salah satu sumber pendapatan yang membukukan penurunan pada semester pertama 2025 adalah penjualan tanah dan bangunan.

Per akhir Juni 2025, penjualan tanah dan bangunan turun sekitar 23 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama 2024, yakni dari Rp112,08 miliar menjadi Rp85,53 miliar.

“Penjualan tanah dan bangunan sebagian besar merupakan penjualan apartemen Pondok Indah Residence, M-Terrace, Town House Tanah Ara, Albasia, Villa Anggrek tahun 2025 dan 2024,” dilansir laporan keuangan Perseroan semester pertama 2025.

Baca juga: Pemilik Mal Pondok Indah Cetak Rekor Laba Bersih

Seiring peningkatan pendapatan, MKPI mampu mengerek raihan laba bersih pada enam bulan pertama 2025, yakni dari Rp473,16 miliar menjadi Rp480,14 miliar.

Artinya, laba bersih emiten properti pemilik Pondok Indah Mall ini naik sekitar 1,5 persen pada paruh pertama 2025.

 

Aset Naik

Sementara itu, aset MKPI tercatat meningkat jadi Rp9,35 triliun per akhir Juni 2025 dari Rp8,93 triliun pada akhir Desember 2024.

Hal serupa terjadi di lini liabilitas. Per akhir Juni 2025, liabilitas MKPI sebesar Rp2,23 triliun, sedangkan akhir 2024 senilai Rp1,60 triliun.

Baca juga: Okupansi Mal di Jakarta Sentuh 73,8 Persen

Sebalinya, ekuitas MKPI turun dari Rp7,33 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp7,12 triliun pada paruh pertama 2025.

Paraa pemegang saham MKPI per akhir Juni 2025 terdiri atas PT Karuna Paramita Propertindo sebesar 47,45 persen, PT Apratima Sejahtera 7,89 persen, PT Dwitunggal Permata 7,86 persen dan PT Penta Cosmopolitan 7,49 persen.

Lalu, PT Buditama Nirwana 7,15 persen, Medya Lengkey S 2,62 persen, Ir Soekrisman 2,62 persen, Iwan Putra Brasali 0,36 persen, dan masyarakat 16,56 persen.

(*)

Exit mobile version