Pendapatan dan Laba Pemilik Pondok Indah Mall Meningkat

Pendapatan dan laba PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) terlihat meningkat pada paruh pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama 2024/foto: landbank.co.id

Sumbangan sewa perkantoran terhadap total pendapatan MKPI untuk periode semester pertama 2025 dan paruh pertama 2024 masing-masing adalah sekitar 11 persen dan 11 persen.

Salah satu sumber pendapatan yang membukukan penurunan pada semester pertama 2025 adalah penjualan tanah dan bangunan.

Bacaan Lainnya

Per akhir Juni 2025, penjualan tanah dan bangunan turun sekitar 23 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama 2024, yakni dari Rp112,08 miliar menjadi Rp85,53 miliar.

“Penjualan tanah dan bangunan sebagian besar merupakan penjualan apartemen Pondok Indah Residence, M-Terrace, Town House Tanah Ara, Albasia, Villa Anggrek tahun 2025 dan 2024,” dilansir laporan keuangan Perseroan semester pertama 2025.

Baca juga: Pemilik Mal Pondok Indah Cetak Rekor Laba Bersih

Seiring peningkatan pendapatan, MKPI mampu mengerek raihan laba bersih pada enam bulan pertama 2025, yakni dari Rp473,16 miliar menjadi Rp480,14 miliar.

Artinya, laba bersih emiten properti pemilik Pondok Indah Mall ini naik sekitar 1,5 persen pada paruh pertama 2025.

 

Aset Naik

Sementara itu, aset MKPI tercatat meningkat jadi Rp9,35 triliun per akhir Juni 2025 dari Rp8,93 triliun pada akhir Desember 2024.

Hal serupa terjadi di lini liabilitas. Per akhir Juni 2025, liabilitas MKPI sebesar Rp2,23 triliun, sedangkan akhir 2024 senilai Rp1,60 triliun.

Baca juga: Okupansi Mal di Jakarta Sentuh 73,8 Persen

Sebalinya, ekuitas MKPI turun dari Rp7,33 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp7,12 triliun pada paruh pertama 2025.

Paraa pemegang saham MKPI per akhir Juni 2025 terdiri atas PT Karuna Paramita Propertindo sebesar 47,45 persen, PT Apratima Sejahtera 7,89 persen, PT Dwitunggal Permata 7,86 persen dan PT Penta Cosmopolitan 7,49 persen.

Lalu, PT Buditama Nirwana 7,15 persen, Medya Lengkey S 2,62 persen, Ir Soekrisman 2,62 persen, Iwan Putra Brasali 0,36 persen, dan masyarakat 16,56 persen.

(*)

Pos terkait