Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Yuke Sri Rahayu, menambahkan bahwa kerja sama dengan asosiasi seperti YBJB penting untuk mengidentifikasi usaha yang perlu didorong lebih lanjut dalam rantai nilai industri kreatif, yang jadi bisa The New Engine of Growth.
“Sebagai contoh keberhasilan komersialisasi IP pada produk seperti sepatu Aerostreet yang memanfaatkan lima motif wastra nasional,” papar dia.
Sementara itu, Ketua Harian YBJB, Komarudin Kudiya, menyoroti keragaman latar belakang perajin di bawah YBJB, dari generasi muda yang baru belajar membatik hingga perajin berpengalaman yang telah memanfaatkan e-commerce dan memiliki showroom mandiri.
Pembahasan soal industri batik Jabar mencuat saat Menteri Ekraf bersama jajarannya menerima audiensi dari Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) di Autograph Tower, Thamrin Nine, Jakarta, Kamis, 15 Mei 2025.
Baca juga: Menteri Ekraf Tekankan Pentingnya Akselerasi Ekonomi Kreatif di Sulawesi Selatan
Pertemuan ini membahas tantangan yang dihadapi pengrajin batik di Jawa Barat, mulai dari akses pembiayaan, minimnya regenerasi perajin, hingga kesulitan promosi.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Bendahara YBJB, Nuryanti Widya. Menteri Ekraf didampingi oleh Direktur Kriya, Neli Yana.
(*)