Jakarta, landbank.co.id– Dua perusahaan akan masuk dalam deretan emiten sektor properti dan real estat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2025.
Mengutip laman BEI, kedua perusahaan yang akan menjadi emiten sektor properti dan real estat itu adalah PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX) dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).
Periode penawaran saham PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX) sepanjang 2-6 Januari 2025, sedangkan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) di rentang 3-9 Januari 2025.
Keduanya memasang harga berbeda. KSIX menyodorkan harga penawaran Rp452, sedangkan CBDK Rp4.060 per saham.
Dari sisi saham yang ditawarkan, KSIX sebanyak 3.206.748 lot, sedangkan CBDK sebanyak 5.668.945 lot.
Mengutip prospektus KSIX, penggunaan dana dari hasil initial public offering (IPO) mencakup sekitar 61,55 persen akan digunakan perseroan sebagai modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk cut and fill (perataan tanah) dan pembangunan rumah di dua proyek yang sudah ada sebelumnya, yaitu Grand Nusa Indah dan Adhigana Grand Nusa Indah, serta pembangunan infrastruktur di proyek baru, Adhigana-perluasan.
Lalu, sekitar 28,84 persen akan digunakan perseroan sebagai setoran modal kepada SPB dalam rangka modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk cut and fill dan pembangunan rumah yang sudah ada sebelumnya, yaitu Vila Bogor Indah 6.
“Sisanya akan digunakan untuk biaya operasional Perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada biaya marketing dan biaya proyek yang terdiri atas biaya keperluan kantor di lokasi proyek (pemeliharaan proyek yang meliputi antara lain pemeliharaan lingkungan dan keamanan, listrik, PDAM, telepon dan perawatan taman serta sewa kantor),” dilansir prospektus KSIX.
Sementara itu, berdasarkan prospektus penawaran umum 12 Desember 2024, CBDK bermaksud untuk menggunakan seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya digunakan oleh Perseroan untuk melakukan penyertaan kepada afiliasi Perseroan, yaitu PT Industri Pameran Nusantara (IPN) dalam bentuk ekuitas sebesar 11.333.333 saham baru berupa saham seri B yang akan dikeluarkan oleh IPN atau setara dengan 99,91 persen dari total modal disetor IPN tersebut.
Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan oleh IPN sebagai tambahan dana untuk membiayai proyek pembangunan gedung untuk tujuan meetings, incentives, conferences, dan exhibitions (MICE).