“Perumahan masih menjadi primadona dan kontributor terbesar. Landed property tetap menjadi incaran utama investor,” kata Anton.
Optimisme atas pasar pasar properti pada 2024 pernah dilontarkan Ketua Umum DPP Realestat Inodonesia (REI) Joko Suranto.
Ia menilai, di tengah tahun politik saat ini penjualan properti dapat tumbuh sekitar 10 persen dibandingkan tahun 2023.
Hal serupa juga dilontarkan oleh Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon LP Napitupulu.
Dia mengatakan, pemicu pertumbuhan penjualan rumah terutama didorong oleh stimulus pemerintah mulai dari kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga harga rumah Rp5 miliar.
Kemudian, insentif biaya administrasi pengurusan rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar Rp4 juta dan pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Selain itu, dipicu oleh masih adanya kredit pemilikan rumah (KPR) subdisi.
“Stimulus-stimulus ini yang menyebabkan pertumbuhan penjualan rumah tahun ini kita harapkan mencapai 12 persen,” kata Nixon LP Napitupulu dalam siaran, baru-baru ini.
(*)