Jakarta, landbank.co.id– PT Perintis Triniti Properti Tbk (Triniti Land) tengah mengembangkan lima proyek yang tersebar di sejumlah kota dengan perkiraan gross development value (GDP) sebesar Rp31,05 triliun.
Kelima proyek emiten properti berkode saham TRIN itu diperkirakan rampung dalam rentang tahun 2026 hingga 2035.
Mengutip keterbukaan informasi TRIN di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), proyek dengan GDV terbesar milik TRIN adalah Sequoia Hills, yakni kawasan hunian rumah tapak di Sentul, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Penggunaan Dana Internal Pengembang Meningkat
“Gross development value Sequoia Hills Rp13,2 triliun,” urai Ishak Chandra, direktur utama PT Perintis Triniti Properti Tbk.
Dia menerangkan, Sequoia Hills merupakan kawasan hunian rumah tapak yang mengusung konsep “A Breathing City”dengan lingkungan asri dilengkapi fasilitas modern berskala kota untuk menunjang keseharian penghuni kawasan Sentul.
Saat ini, proyek tersebut telah membangun marketing gallery dan show house klaster II, yakni Earthville, sedangkan pembangunan klaster pertama telah mencapai 68 persen.
Perkiraan tahun penyelesaian proyek Sequoia Hills adalah pada 2030.
Baca juga: Knight Frank: Okupansi Perkantoran Jakarta 76,46 Persen
Proyek TRIN terbesar kedua dari sisi GDV adalah Tanamori di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kini, proyek dengan GDV sebesar Rp10 triliun itu dalam tahap persiapan masterplanning dan conceptual design.
Ishak menjelaskan, proyek ini adalah kawasan pariwisata kelas dunia yang dikembangkan oleh TRIN dan Flores Prosperindo di Labuan Bajo, NTT. Dengan konsep “World Class Digital Sustainable Tourism Destination”, Perseroan berencana menhadirkan komplek komersial pariwisata seperti pusat edukasi pariwisata Flores, vila, dan boutique hotel.
Perkiraan penyelesaian proyek Tanamori adalah pada 2035.
Baca juga: Anak Agung Sedayu Group Jadi Tuan Rumah The Chiefs 2025
Proyek dengan GDV terbesar ketiga milik TRIN adalah Marc’s Boulevard di Sadai, Batam, Kepulauan Riau senilai Rp5 triliun.
Kini, pembangunan proyek tersebut telah mencapai 47 persen untuk Paul Marc dan Glenn Marc, sedangkan perkiraan penyelesian proyek pada 2030.
Marc’s Boulevard adalah kawasan superblok seluas 23 hektare yang dikembangkan oleh Triniti Land di Batam Center, Batam.
Proyek ini terdiri atas 5 distrik area yaitu Paul Marc, Dean Marc, Grant Marc, Will Marc, dan Glenn Marc’s.
“Setiap kawasan memiliki keunggulan masing-masing sesuai dengan peruntukannya,” papar Ishak.
Baca juga: Selangkah Lagi Triniti Land (TRIN) Rengkuh Target Marketing Revenue 2024
Proyek keempat terbesar dari sisi GDV adalah Collins Boulevard di Pinang, Kota Tangerang, Banten dengan nilai Rp2,05 triliun.
Proyek pengembangan mixed use yang mengadopsi konsep “Contemporary Art”, yang terinspirasi dari sebuah nama jalan bernama Collins Street di Melbourne, Australia, yang mana kota ini dijuluki sebagai “Salah Satu Kota Paling Layak Huni di Dunia” .
Kini, persentase progress penyelesaian proyek telah mencapai 99 persen untuk Tower I dan Tower II dalam pembangunan, sedangkan perkiraan penyelesaian pada 2026.
Baca juga: Triniti Land Bidik Gross Development Value Rp800 Miliar dari Lampung
Terakhir, proyek kelima terbesar dari sisi GDV adalah Holdwell Business Park di Bandarlampung, Lampung senilai Rp800 miliar.
Kini, proyek itu telah menghadirkan marketing gallery dan infrastruktur fase pertama, sedangkan perkiraan penyelesaian proyek pada 2028.
Ishak menjelaskan, mengusung konsep “Modern Business Park”, Holdwell Business Park diharapkan menjadi pusat bisnis dan komersial terbesar di kota Lampung yang menghubungkan pulau Sumatera dengan pulau-pulau lainnya.
Baca juga: Triniti Land Targetkan Serah Terima Klaster The Leroy Akhir 2024
“Holdwell menghadirkan storage-house multifungsi, SOHO, shophouse, dan ready to build land yang memberikan fleksibilitas fungsi sehingga penghuni bisa mempunyai kemudahan untuk berbisnis maupun tinggal di Holdwell,” urai Ishak.
(*)