Landbank.co.id
Beranda Residensial Begini Pasokan dan Permintaan Rumah Tapak Jabodetabek pada 2024

Begini Pasokan dan Permintaan Rumah Tapak Jabodetabek pada 2024

Pasokan dan permintaan rumah tapak di Jabodetabek diprediksi naik di bawah 3 persen pada 2024/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Pasokan dan permintaan rumah tapak di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diprediksi naik di bawah 3 persen pada 2024.

Prediksi pasar rumah tapak itu dilontarkan oleh Cushman & Wakefield Indonesia dalam paparan secara hybrid di Jakarta, Kamis, 7 Desember 2023.

Cushman & Wakefield Indonesia memperkirakan, pasokan kumulatif rumah tapak meningkat secara stabil sekitar 2,6 persen year on year (YoY) pada 2024.

“Insentif PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) diperkirakan menjadi pendorong utama terhadap permintaan kumulatif perumahan tapak di sepanjang tahun 2024,” papar Arief Rahardjo, director of Strategic Consulting dari Cushman & Wakefield Indonesia dalam siaran pers yang dilihat landbank.co.id, Kamis, 7 Desember 2023.

Baca Juga:  Infrastruktur dan PPN DTP Kerek Rumah Tapak Sekunder di Tangerang dan Jakarta

Selain itu, jelas dia, kebijakan baru terkait kemudahan warga negara asing (WNA) dalam membeli properti di Indonesia dengan paspor juga diprediksi dapat menjadi pendorong permintaan di tahun 2024, walaupun tidak signifikan. (tren permintaan lengkap lihat halaman dua)

“Walaupun tahun politik sering diniilai sebagai sentimen negatif bagi bisnis properti, pengembang menilai Pemilu 2024 dapat menjadi peluang, sebab daya beli disebut akan meningkat,” kata Arief Rahardjo.

Pada November 2023, kata dia, Bank Indonesia memutuskan untuk menahan level suku bunga acuan di 6 persen untuk mengendalikan inflasi tahun 2024 yang dinilai cukup wajar dan tidak terlalu mempengaruhi kredit pemilikan rumah (KPR).

Halaman: 1 2

Iklan