Jakarta, landbank.co.id – PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) secara resmi mengoperasikan penuh Tol Padang-Pekanbaru Seksi Padang-Sicincin sepanjang 36,6 kilometer mulai Rabu, 28 Mei 2025, tanpa dikenakan tarif alias gratis untuk seluruh golongan kendaraan.
Peresmian operasional penuh ini dilakukan setelah jalan tol tersebut mendapatkan Uji Laik Fungsi (ULF) dan Sertifikat Laik Operasi (SLOF) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Hari ini Tol Padang-Sicincin resmi kami operasionalkan secara penuh setelah memperoleh sertifikasi dari Kementerian PUPR,” ujar Bromo Waluko Utomo, Kepala Regional Sumatera Bagian Tengah HKI dikutip dari hutamakarya.com Rabu, 27 Mei 2025.
Meski pengoperasiannya tidak dipungut biaya, pengguna jalan tetap diwajibkan melakukan tapping kartu tol di setiap gerbang tol sebagai bagian dari sistem kontrol dan pencatatan volume kendaraan.
“Per hari ini kita sudah full operasi dan semua golongan kendaraan sudah bisa masuk, tapi tetap harus melakukan tapping walaupun tidak berbayar,” tambah Bromo.
Meski tol sudah beroperasi penuh, HKI masih menyempurnakan fasilitas pendukung. Saat ini, pembangunan dua rest area di STA 23+000 masih dalam proses, dengan progres mencapai 85 persen dan ditargetkan rampung pada Juli 2025.
Selain itu, HKI juga tengah membenahi persimpangan di Exit Tol Tarok City, yang menjadi titik rawan kemacetan saat uji coba fungsional Idul Fitri lalu.
Pelebaran jalur akan dilakukan dari konfigurasi 2X1 menjadi 2X2 untuk memperlancar koneksi antara jalan tol dan jalan nasional.
“Sambungan antara tol dan jalan nasional masih sempit, makanya sering terjadi penumpukan. Dalam desain, pelebaran menjadi 2X2 sedang kami kerjakan,” ujar Bromo.
Pengguna jalan menyambut baik pengoperasian penuh tol ini. Salah satunya, Halbert, warga Kota Padang, yang sudah mencoba tol saat uji coba fungsional Lebaran 2025.
“Saya sudah coba saat Idul Fitri. Jalan tol ini benar-benar memangkas waktu tempuh dibandingkan lewat jalan nasional,” pungkasnya.
Tol Padang-Sicincin merupakan bagian dari proyek besar Tol Padang–Pekanbaru, yang menjadi infrastruktur strategis nasional untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Pulau Sumatera, terutama antara Provinsi Sumatera Barat dan Riau.
(*)