Site icon Landbank.co.id

Simak Jurus Ciputra Meraih Marketing Sales Rp11 Triliun

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) punya rekam jejak prapenjualan (marketing sales) cukup moncer dalam rentang beberapa tahun terakhir/foto: capture ctra

Jakarta, landbank.co.id– PT Ciputra Development Tbk (CTRA) punya rekam jejak prapenjualan (marketing sales) cukup moncer dalam rentang beberapa tahun terakhir.

Misal, pada 2021, marketing sales PT Ciputra Development Tbk masih bercokol di level Rp7,42 triliun, namun setahun kemudian naik sekitar 11 persen menjadi Rp8,24 triliun.

Bahkan, pada 2023, kenaikannya lebih tinggi, yakni sekitar 24 persen sehingga marketing sales PT Ciputra Development Tbk pada tahun itu menyentuh Rp10,24 triliun.

Peningkatan belum berhenti. Pada 2024, marketing sales emiten properti berkode saham CTRA membungkus peningkatan sekitar 8 persen menjadi Rp11,17 triliun.

Bagaimana dengan target tahun 2025?

Baca juga: Land Bank Ciputra Lampaui 2.000 Hektare

Mengutip data Perseroan, pada 2025, target prapenjualan Ciputra bertengger di angka Rp11 triliun, relatif stagnan dibandingkan dengan setahun sebelumnya.

 

Jurus Mencapai Target

Ciputra yang saat ini mengembangkan lebih dari 89 proyek ini punya segudang jurus untuk mewujudkan pencapaian prapenjualan tahun 2025.

“Perseroan akan menggencarkan peluncuran klaster-klaster baru di proyek yang sedang berjalan untuk mendukung pencapaian target marketing sales tahun 2025,” ujar Head of Investor Relations CTRA Aditya Ciputra Sastrawinata dalam Paparan Publik di Jakarta, Selasa, 17 Juni 2025.

Hingga kuartal pertama 2025, perseroan telah meluncurkan beberapa klaster baru di proyek CitraGarden Bintaro, CitraGarden Serpong, dan CitraLand Surabaya.

Baca juga: Laba CTRA Sentuh Level Tertinggi

Selanjutnya, perseroan berencana untuk meluncurkan klaster-klaster baru di proyek CitraGarden City Jakarta, CitraGarden Serpong, Citra City Sentul, CitraRaya Tangerang, serta di beberapa proyek lainnya.

Aditya menjelaskan, target marketing sales tahun 2025 akan didukung oleh penjualan hunian tapak atau residensial dengan target kontribusi 82 persen atau diharapkan stabil dibandingkan tahun sebelumnya.

Kemudian, ruko dengan target kontribusi 14 persen atau meningkat 7 persen dari tahun lalu, sedangkan apartemen ditargetkan berkontribusi 4 persen atau meningkat 6 persen dibandingkan tahun lalu.

“Selain itu, kami juga akan mengoptimalkan program insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) yang masih berlaku sampai sekarang,” ujar Aditya dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan, target itu ditetapkan di tengah tekanan suku bunga kredit pemilikan rRumah (KPR) yang meningkat dan belum adanya proyek perseroan yang akan berkontribusi.

Aditya mengatakan, tingginya rasio pinjaman terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) telah mempersempit ruang gerak perbankan dalam menyalurkan kredit properti, yang berdampak langsung terhadap daya beli konsumen.

Selain itu, proyek baru perseroan belum ada yang dapat langsung menghasilkan penjualan pada tahun berjalan 2025.

Seiring target tersebut, perseroan menargetkan pendapatan meningkat 5-10 persen year on year (yoy) pada tahun 2025, dengan laba bersih tumbuh berkisar 10-15 persen (yoy).

“Untuk pendapatan CTRA, sekitar 80 persen berasal dari pengembangan properti untuk dijual seperti rumah dan ruko, sedangkan 20 persen ialah pengelolaan properti komersial seperti mal, hotel, dan rumah sakit,” urai Aditya.

Baca juga: Pendapatan CTRA Tumbuh, Ini Kontributor Utamanya

Pada tiga bulan pertama 2025, perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp3,15 triliun, atau mencapai 29 persen dari target sepanjang tahun 2025.

Namun, capaian tersebut menurun 5 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp3,32 triliun, seiring adanya proyek baru pada tahun lalu dan bersamaan dengan bulan Ramadhan pada kuartal I-2025.

Sepanjang Januari-Maret 2025, perseroan mencatatkan pendapatan senilai Rp2,73 triliun, atau meningkat 17,9 persen (yoyz0 dari sebelumnya Rp2,31 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Laba bersih Ciputra naik 36,6 persen (yoy) menjadi senilai Rp660,40 miliar pada tiga bulan pertama 2025 dibandingkan dengan periode sama tahun 2024.

(*)

Exit mobile version