Site icon Landbank.co.id

Separuh Cluster Derora Tahap Dua Telah Terserap Pasar

PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menyatakan bahwa separuh dari Cluster Derora tahap kedua di Metland Cikarang, Jawa Barat telah diserap pasar/foto: mtla

Jakarta, landbank.co.id– PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menyatakan bahwa separuh dari Cluster Derora tahap kedua di Metland Cikarang, Jawa Barat telah diserap pasar.

Rumah tapak yang dibanderol mulai Rp600 juta itu tersedia sebanyak 100 unit. Untuk Cluster Derora, PT Metropolitan Land Tbk menerapkan konsep American Farm House.

“Tahap kedua dari Cluster Derora hadir sebagai respons langsung terhadap permintaan pasar yang positif. Ini merupakan komitmen kami untuk terus memenuhi kebutuhan akan hunian modern di kawasan industri yang berkembang pesat seperti Cikarang,” jelas Dhika Mahardhika, general manager Metland Cikarang.

Kawasan industri dinilai mendorong permintaan hunian. Kawasan yang terletak di koridor timur Jakarta ini terus bertumbuh seiring perkembangan infrastruktur yang dibangun pemerintah.

Baca juga: Ada Ruko Baru di Metland Menteng, Harga Rp3,6 Miliar

Tingginya permintaan hunian tercermin dari ludesnya penjualan Cluster Derora tahap pertama.

Cluster Derora mengusung konsep American Farm House, menghadirkan desain rumah bergaya American Classic dengan sentuhan modern.

Konsep ini ditujukan bagi masyarakat urban yang mencari hunian praktis, nyaman dan tetap relevan dengan gaya hidup masa kini.

Setiap unit dilengkapi dengan taman belakang yang luas dan dirancang dengan high ceiling setinggi 4 meter yang memaksimalkan cahaya alami dan ventilasi silang agar rumah tetap sejuk dan hemat energi.

Cluster Derora menawarkan dua tipe rumah diantaranya, luas bangunan (LB) 37m²/ luas tanah (LT) 72m² untuk satu lantai dan LB 59m² / LT 84m² untuk dua lantai dengan harga jual mulai dari Rp600 jutaan.

Untuk menambahkan kenyamanan, semua unit telah dilengkapi dengan sistem smart home, terdiri atas smartdoor lock dan smart lamp yang memungkinkan penghuni mengatur perangkat rumah tangga, pencahayaan hingga doorlock digital melalui ponsel.

Baca juga: Metland Perkirakan Pendapatan Tumbuh 10 Persen

Fitur ini memberikan efisiensi serta keamanan yang lebih optimal. Selain itu, sebagai bagian dari kawasan terpadu, Cluster Derora dilengkapi dengan keamanan 24 jam (double gate system), playground dan ruang komunal untuk menunjang kehidupan sosial penghuni.

Selain pengembangan hunian, Metland Cikarang juga tengah mempersiapkan area komersial seluas 15 hektare yang dirancang sebagai pusat aktivitas dan gaya hidup baru di kawasan timur.

Salah satu bagian dari area ini adalah Ruko Easton Gateway, bangunan komersial tiga lantai yang terletak tepat di depan pintu timur kawasan Metland Cikarang.

Dengan lokasi strategis dan akses langsung ke jalan utama, Ruko Easton Gateway menjadi pilihan ideal bagi pelaku usaha yang ingin menjangkau pasar hunian serta kawasan industri di sekitarnya.

Metland Cikarang dikembangkan oleh anak usaha MTLA, yakni  PT  Fajarputera Dinasti. Anak usaha ini juga mengembangkan proyek lainnya yang terletak berdekatan, Metland Cibitung.

Metland Cibitung berdiri di atas lahan seluas 226 hektare (ha), sedangkan pengembangannya dimulai pada 2010. Hingga 2024, total sisa area (gross) 179 ha, sedangkan sisa bersih (nett) di proyek ini seluas 87 ha.

Hingga akhir 2024, total lahan yang dikembangkan di Metland Cikarang mencapai seluas 185 hektare. Metland Cikarang yang diluncurkan pada 2024 ini menjadi proyek ketiga terluas dari 10 pengembangan yang digulirkan MTLA hingga 2024.

Baca juga: Metland Cibitung Kian Membubung

Proyek terluas yang digarap MTLA pada 2024 adalah Metland Kertajati, Jawa Barat, yakni 290 hektare.

Manajemen Metland mengaku pada 2025 mematok target pertumbuhan penjualan sekitar 10 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya.

Sementara itu, pemegang saham Metland per akhir Maret 2025 terdiri atas PT Metropolitan Persada Internasional sebesar 37,52 persen.

Lalu, PT Ciputra Nusantara 15,00 persen, PT Yulie Sekuritas Tbk 7,22 persen, Magnus Jaya 5,30 persen, serta jajaran komisaris dan manajemen MTLA 3,2 persen. Selain itu, masyarakat 31,73 persen.

 

(*)

Exit mobile version