Jakarta, landbank.co.id– PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) mampu mengantongi pendapatan Rp1,44 triliun sepanjang Januari-September 2023.

Pendapatan PT Semen Baturaja Tbk per akhir September 2023 itu meningkat sekitar 10% dibandingkan dengan periode yang sama 2022 senilai Rp1,31 triliun.

Mengutip laporan keuangan PT Semen Baturaja Tbk, penjualan semen merupakan otot pendapatan SMBR. Per akhir September 2023, total penjualan semen SMBR menyentuh Rp1,42 triliun.

Penjualan semen perseroan naik sekitar 10% mengingat per akhir September 2022 tercatat sekitar Rp1,29 triliun.

Pendapatan lain SMBR berasal dari jasa pengangkutan Rp172,65 miliar dan lain-lain senilai Rp185,15 miliar per akhir September 2023.

Selain itu, pendapatan SMBR juga bersumber dari penjualan white clay senilai Rp27,62 miliar.

Meningkatnya pendapatan mendorong laba bersih SMBR melonjak sekitar 25% per akhir September 2023, yakni dari Rp43,16 miliar menjadi Rp53,95 miliar.

Semen Baturaja  yang didirikan pada 14 November 1974 ini merupakan anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Mengutip laman perseroan, SMBR menjalankan roda usaha secara khusus dalam produksi Terak dengan pusat produksi terletak di Baturaja, Sumatera Selatan.

Sedangkan proses penggilingan dan pengantongan semen dilaksanakan di Pabrik Baturaja, Pabrik Palembang dan Pabrik Panjang yang selanjutnya didistribusikan ke daerah-daerah pemasaran Perseroan.

Kini, Perseroan telah merambah pasar utama di sekitar Sumatera Selatan dan Lampung serta wilayah-wilayah Indonesia.

Perseroan melaksanakan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada 28 Juni 2013 dengan melepas 23,76% atau 2.337.678.500 saham ke publik. Dana ini ditujukan untuk membiayai pembangunan pabrik Baturaja II dengan kapasitas 1,85 juta ton semen per tahun.

 

 

(*)