Jakarta, landbank.co.id- Pembangunan Menara Universitas Diponegoro atau Tower Undip, Jawa Tengah diperkirakan rampung pada 2027.
Pembangunan konstruksi Tower Undip dilakukan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mulai Jumat, 21 Maret 2025.
Tower Undip yang merupakan learning center berketinggian 21 lantai itu berlokasi di Kampus Undip Jl Prof. Sudarto Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Menurut Rektor Undip Suharnomo, proyek ini merupakan salah satu langkah strategis dalam pengembangan infrastruktur pendidikan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Pembangunan Tower Undip Tembalang adalah wujud nyata dari komitmen kami dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diperoleh landbank.co.id, baru-baru ini.
Baca juga: 2024, Semen Hijau SCG Meningkat
Dia menerangkan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan fasilitas terbaik bagi mahasiswa sebagai bagian dari upaya menghadirkan external motivation, agar mereka dapat belajar dan berkembang dalam lingkungan yang mendukung.
“Dengan konsep ramah lingkungan yang diterapkan, kami berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya dalam menerapkan prinsip green building dan efisiensi sumber daya,” tutur Suharnomo.
Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita mengaku bahwa berkomitmen untuk menghadirkan bangunan yang tidak hanya fungsional dan estetik, tetapi juga ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaannya.
Sementara itu, proyek pembangunan Tower Undip Tembalang akan dilaksanakan dengan sistem Design & Build dan memiliki nilai kontrak Rp213,05 miliar dengan waktu pelaksanaan 630 hari kalender.
Baca juga: WEGE Mulai Bangun Tower Undip, Usung Konstruksi Hijau
“Scope pekerjaan proyek ini mencakup Pekerjaan Perencanaan & Perancangan, Pekerjaan Perizinan, serta Pekerjaan Konstruksi yang meliputi Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Tanah dan Struktur, Pekerjaan Arsitektur dan Fasade, Pekerjaan MEP (Mekanik, Elektrikal, dan Plumbing), Pekerjaan Interior, Pekerjaan Special Lighting, Pekerjaan Luar/Halaman/Landscape, serta Pemenuhan Kriteria Bangunan Gedung Hijau (BGH) – Madya,” ujar Gagah Prakoso Ari Bowo, manajer proyek.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, proyek ini mengusung konsep ramah lingkungan dengan mengintegrasikan material dan teknologi inovatif, seperti Keramik Hexara berbahan dasar enceng gondok serta batu bata dan paving block hasil olahan limbah PLTU.