Dampaknya adalah generasi ini lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah orang tua atau mencari hunian di luar kota-kota besar sehingga harganya lebih terjangkau atau memilih untuk travelling sambil bekerja.
Senada dengan itu, kebutuhan akan properti sewa juga harus dipantau terus menerus. Tren belanja daring telah mengakibatkan banyak ruang sewa tidak terpakai. Sebaliknya, jumlah pasokan terus bertambah dengan dibangunnya area komersial dan perkantoran baru di berbagai lokasi.
“Walau dihadapkan dengan dinamika di atas, kami memandang bahwa posisi Perusahaan saat ini adalah posisi terbaik di dalam sektor properti,” tegas manajemen DUTI.
“Dengan kepercayaan yang telah diberikan kepada Perusahaan berkat kerja keras selama ini, kami percaya Perusahaan akan tetap mampu menorehkan prestasi-prestasi baru pada tahun-tahun mendatang,” dilansir Annual Report tersebut.
Baca juga: Ini Peluru Utama DUTI yang Memberi Rp2,89 Triliun
Namun, kata manajemen DUTI, pihaknya tak hendak berpuas diri. DUTI terus mendalami pasar yang dilayani serta pasar-pasar baru yang potensial.
“Kami juga akan melakukan berbagai inisiatif yang akan meningkatkan nilai tambah produk dan jasa kami, baik secara organik maupun sinergi dengan pihak-pihak lain. Kami juga terus awas terhadap berbagai peluang yang timbul dari dinamika pasar masa kini. Melalui upaya-upaya ini, kami menata masa depan dengan cermat, optimistis, dan terstruktur,” urai manajemen DUTI.
(*)