Landbank.co.id
Beranda Pasar Modal Produsen Keramik Ini Mampu Membalikan Keadaan

Produsen Keramik Ini Mampu Membalikan Keadaan

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk berhasil membalikan keadaan merugi pada 2022 menjadi perusahaan yang meraih laba bersih pada 2023/foto: swiss-belhotel.com

Jakarta, landbank.co.id– PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk berhasil membalikan keadaan merugi pada 2022 menjadi perusahaan yang meraih laba bersih pada 2023.

Mengutip siaran pers PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk, emiten berkode saham IKAI ini mencatat rugi komprehensif sebesar Rp36,4 miliar pada 2022.

Kondisi berbalik pada 2023, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk mengantongi laba komprehensif sebesar Rp7,0 miliar.

Selain itu, terjadi perubahan signifikan dalam kinerja Laba Sebelum Beban Bunga & Pajak (EBITDA). EBITDA tahun 2023 sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2022, tahun 2022 sebesar Rp31,05 miliar sedangkan 2023 sebesar Rp26,65 miliar.

Secara persen gross profit tahun 2023 membaik sebesar 48,57% sedangkan tahun 2022 sebesar 44,71%.

Secara operasional IKAI tetap bergerak dengan dua lini bisnis andalannya yaitu bisnis manufaktur dan pemasaran keramik dengan merek dagang Ezenza dan bisnis hospitality (properti hotel), dengan satu hilir platform industri yaitu properti.

Bisnis keramik, merupakan pendukung sektor properti residensial, hotel dan perkantoran, sedangkan bisnis properti hotel mendukung properti pariwisata.

Keduanya memiliki model pendapatan dan struktur biaya yang berbeda namun bagi IKAI sebagai holding memiliki efek profitabilitas yang saling melengkapi. Hal ini sudah dibuktikan selama 5 tahun terakhir, di mana 2 tahun di antaranya terdampak penuh oleh pandemi Covid-19, IKAI tetap mencatat pertumbuhan CAGR pendapatan usaha positif sebesar 79,2% dengan rata-rata total gross margin sebesar 48,57%.

Baca Juga:  Penyumbang Terbesar Prapenjualan Lippo Karawaci dari Proyek Perumahan

Peran kedua segmen dalam berkontribusi kepada total pendapatan usaha juga semakin seimbang, segmen hotel yang selepas pandemi pada berkontribusi 34% kepada total pendapatan, pada 2023, mampu berkontribusi 43% dari total pendapatan usaha.

Manajemen IKAI menyatakan, segmen keramik, mencatatkan pertumbuhan CAGR pendapatan 91,86% selama 5 tahun terakhir, dengan rerata gross margin sebesar 24%.

Bisnis ini sedang menunggu momen terbaiknya di sektor properti yang terdampak pandemi dan masih dalam masa pemulihan hingga saat ini.

Pendapatan usaha segmen keramik pada 2023 tercatat Rp118,9 miliar, menurun dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang sebesar Rp151,5 miliar.

Kenaikan harga gas industri, kenaikan upah tenaga kerja sesuai UMK dan kenaikan tarif listrik industri berpengaruh besar terhadap struktur biaya.

Survey industri juga mengindikasikan terjadinya perubahan perilaku investasi dan juga pola konsumsi. Masyarakat masih dalam posisi wait & see untuk kembali berinvestasi di sektor properti, baik residensial, apartemen, maupun perkantoran.

Ditambah, kata manajemen IKAI, persaingan harga ketat karena maraknya pasokan keramik luar negeri berkualitas sama dengan harga sangat bersaing di pasar.

Dengan karakteristik segmen manufaktur yang gross margin-nya memang tidak sebesar segmen layanan jasa, segmen ini bertumpu pada skala. Dengan skala yang mumpuni, brand recognition yang kuat, dan penguasaan saluran distribusi di outlet modern dan pasar ekspor, Homogenous Tile Essenza dapat bersaing di pasar lokal maupun internasional.

Halaman: 1 2

Iklan