Jakarta, landbank.co.id– Porsi pembelian rumah secara tunai, termasuk tunai bertahap kian membesar pada kuartal pertama 2025 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Hasil Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (SHPR BI) triwulan I/2025 memerlihatkan, porsi pembelian secara tunai mencapai sebesar 9,79 persen.
Angka itu membesar bila disandingkan dengan pembelian secara tunai triwulan IV/2024 yang sebesar 8,72 persen.
Hal serupa terjadi dalam skema pembelian tunai bertahap. Pada tiga bulan pertama 2025 angkanya menyentuh 18,53 persen, sedangkan pada kuartal IV/2024 masih bertengger di angka 18,74 persen.
Mengutip SHPR BI triwulan I/2025, kondisi sebaliknya terjadi dalam pemakaian skema kredit pemilikan rumah (KPR).
Sekalipun angkanya masih dominan, pemanfaatan skema KPR sejatinya menurun, yakni menjadi 70,68 persen per akhir Maret 2025.
Baca juga: Penjualan Residensial, Bahan Bangunan Penghambat Dominan
Pada triwulan sebelumnya tahun 2024, porsi pemanfaatan skema KPR masih di level 72,54 persen.
“Dari sisi konsumen, sebagian besar pembelian rumah di pasar primer dilakukan melalui skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dengan pangsa sebesar 70,68% dari total pembiayaan,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso dilansir laman Bank Indonesia dikutip Minggu, 11 Mei 2025.
Lima Tahun Terakhir
Pembelian rumah primer secara tunai pada kuartal pertama 2025 yang sebesar 9,79 persen merupakan angka tertinggi dalam rentang lima tahun terakhir, yakni 2021-2025.
Tren pembelian secara terus meningkat dalam rentang waktu itu. Pada kuartal pertama 2021, porsinya baru sekitar 8,07 persen.
Baca juga: Pembelian Rumah Secara Tunai Menanjak
Lalu, naik menjadi 8,67 persen pada kuartal pertama 2022.
Sempat turun pada 2023, yakni menjadi 7,27 persen. Kemudian kembali turun pada triwulan I/2024 ke level 7,17 persen, namun membesar jadi 9,79 persen pada triwulan I/2025.
Tren KPR
Dampak dari membengkaknya pemanfaatan pembelian rumah secara tunai menyusutkan porsi pembelian dengan skema KPR.
Mengutip SHPR BI, porsi KPR pada tiga bulan pertama 2025 turun drastis bila disandingkan dengan periode sama setahun sebelumnya yang masih di angka 76,25 persen.
Baca juga: Summarecon Raih Rp1 Triliun dari Penjualan Rumah, Tiga Bulan
Pemanfaatan skema KPR sempat di angka terendah pada kuartal pertama tahun 2022 yang menyentuh di bawah 70 persen, persisnya 69,54 persen.
Porsi KPR triwulan pertama 2022 anjlok bila dibandingkan dengan periode sama 2021 yang masih bertengger di posisi 73,67 persen.
Penjualan Residensial
Sementara itu, SHPR BI membeberkan bahwa penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan I/2025 secara tahunan menunjukkan perbaikan.