Jakarta, landbank.co.id– Penyaluran kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) pada Januari-Juni 2025 melonjak sekitar 58 persen bila disandingkan dengan periode sama 2024.
Mengutip data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), per akhir Juni 2025, penyaluran KPR FLPP PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebanyak 9.791 rumah subsidi.
Sebaliknya, pada semester pertama 2024, penyaluran KPR FLPP PT Bank Rakyat Indonesia Tbk tercatat masih di angka 6.199 rumah subsidi.
Dari sisi nilai, KPR FLPP yang disalurkan BRI tercatat meningkat sekitar 59 persen, yakni dari Rp779,03 miliar pada akhir Juni 2024 menjadi Rp1,23 triliun pada enam bulan pertama 2025.
Sepanjang semester pertama 2025, penyaluran KPR FLPP BRI tersebar di 216 kabupaten dan kota dari 31 provinsi di Indonesia.
Per akhir Juni 2025, BRI menggandeng 1.342 pengembang properti dan melibatkan 1.860 perumahan.
Baca juga: Dana Kuota FLPP 350 Ribu Unit Sudah Tersedia
Jumlah penyaluran KPR FLPP BRI merupakan terbesar kedua dari 37 bank penyalur subsidi bagi MBR itu tahun 2025.
Peringkat itu dengan asumsi penyaluran KPR FLPP PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dijadikan satu antara skema konvensional dengan syariah.
Porsi BRI sekitar 8,09 persen dari total unit yang diguyur KPR FLPP yang per akhir Juni 2025 sebanyak 120.976 unit.
Lalu, dari sisi nilai, sumbangan BRI terhadap total KPR FLPP sebesar 8,25 persen dari Rp14,99 triliun.
Pada 2025, BRI menargetkan penyaluran KPR bersubsidi sebesar Rp2,92 triliun melalui skema FLPP dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Sebagai salah satu bank pelaksana utama untuk skema FLPP dan Tapera, penyaluran pembiayaan KPR tersebut ditargetkan untuk 17.701 unit rumah subsidi tahun 2025.
Baca juga: KPR FLPP Semester Pertama 2025, BTN “Ngamuk”
“BRI percaya bahwa program ini adalah langkah strategis untuk memberikan hunian yang layak sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dukungan BRI sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia untuk menciptakan pembangunan inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani, beberapa waktu lalu.
Handayani menegaskan bahwa langkah BRI ini merupakan wujud nyata dukungan perseroan terhadap agenda pembangunan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah.
Langkah ini juga diharapkan mampu memberikan akses mudah bagi masyarakat untuk memiliki hunian pertama dengan angsuran yang terjangkau.
Pada 2024, BRI menyalurkan KPR FLPP senilai Rp2,04 triliun setara untuk 16.196 rumah subsidi.
Ketika itu, BRI menggandeng 1.560 pengembang properti dan melibatkan 2.286 perumahan yang tersebar di 230 kabupaten dan kota di 31 provinsi.
Baca juga: BNI Gandeng 816 Pengembang, KPR FLPP Turun 12 Persen
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait pernah menyatakan bahwa lewat kehadiran KPR FLPP diharapkan mampu meningkatkan kesempatan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk bisa memiliki rumah pertamanya dengan angsuran ringan dan suku bunga tetap selama masa tenor KPR.
Dia juga menyatakan bahwa kuota KPR FLPP tahun 2025 menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah yakni mencapai 350.000 rumah subsidi.
Mereka yang berhak menerima KPR FLPP adalah kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan untuk rumah pertama.
Tahun 2025, batasan MBR diatur dalam Peraturan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia No 5 Tahun 2025 tentang Besaran Penghasilan dan Kriteria Masyarakat Berpenghasilan Rendah Serta Persyaratan Kemudahan Pembangunan dan Perolehan Rumah.
Batasan penghasilan MBR dibagi menurut zonasi serta dibuat kategori belum dan mereka yang sudah menikah.
Secara umum, untuk yang belum menikah besaran batasan MBR direntang Rp8,50 juta hingga Rp12 juta per bulan.
Baca juga: BRI Penyalur KPR FLPP Terbesar Ketiga 2025
Untuk kategori yang sudah menikah batasan penghasilan MBR berkisar Rp10 juta hingga Rp14 juta per bulan.
(*)