“Kami melihat bahwa HEMORA Balikpapan akan menjadi hotel yang tidak hanya menarik dari sisi operasional dan revenue, tetapi juga berpotensi menjadi ikon hospitality baru di kawasan Kalimantan Timur,” ujarnya.
Usai ditandatanganinya MoU, proyek HEMORA Balikpapan akan segera memasuki fase pengembangan konstruksi, dengan target operasional pada 2026.
“Kami targetkan beroperasi pada semester kedua tahun 2026,” ujar Andhy kepada landbank.co.id.
Dia menambahkan, saat tahun pertama beroperasi, pihaknya menargetkan tingkat hunian rata-rata (okupansi) HEMORA Balikpapan di angka 60 persen.
“Segmen yang kami bidik adalah kalangan korporasi dan pemerintah (corporate dan government), sedangkan target okupansi tahun pertama sebesar 60 persen,” tutur Andhy.
Sebagai bagian dari rencana jangka menengah, MORA Group yang berdiri sejak 31 Juli 2024 tersebut, saat ini, menjajaki potensi pengembangan hotel bersama mitra-mitra strategis di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Malang, dengan pendekatan selektif terhadap pemilik properti yang memiliki visi jangka panjang dalam industri hospitality.
Baca juga: Bisnis Hotel SSIA Pecahkan Rekor, Raup Rp943,4 Miliar
MORA Group adalah perusahaan manajemen hospitality, konsultasi properti, dan technical assistance yang resmi diluncurkan pada 31 Juli 2024 di bawah kepemimpinan Andhy Irawan.
Kelompok usaha ini mengelola berbagai brand hotel dengan konsep berbeda, termasuk MORAZEN di Surabaya dan Yogyakarta, hotel bintang empat yang berfokus pada elegant luxury.
Lalu, Lamora dengan konsep economic plus, HEMORA yang modern minimalis, serta brand moslem-friendly seperti Royal Qin, Grand Qin, dan Qin Hotel di Banjarbaru.
Selain itu, MORA Group juga memperluas jangkauan globalnya melalui kemitraan dengan Select Hotel Group di Jepang, menghadirkan layanan berstandar internasional dan pengalaman berkesan bagi setiap tamu.
(*)
