Jakarta, landbank.co.id – Kementerian Keuangan Republik Indonesia resmi melantik Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak menggantikan Suryo Utomo.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam upacara di Jakarta yang berlangsung Jumat, 23 Mei 2025.
Sebelumnya, nama Bimo Wijayanto menjadi sorotan publik setelah dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 20 Mei 2025.
Usai panggilan tersebut, kini pria yang memiliki latar belakang di sektor pemerintahan dan korporasi resmi mengemban tanggung jawab sebagai pimpinan otoritas pajak tertinggi di Indonesia.
Baca Juga: INTP Bayar Dividen 20 Juni 2025
“Pada hari ini, saya melantik saudara-saudara dalam jabatan baru di lingkungan Kementerian Keuangan. Saya percaya saudara akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya untuk bangsa dan negara,” kata Sri Mulyani dikutip dari Antara Jumat, 22 Mei 2025.
Lantas seperti apa latar belakang Bimo Wijayanto, Dirjen Pajak baru di Kementerian Keuangan? Yuk simak berikut ini.
Sebelum dilantik sebagai Dirjen Pajak, Bimo menjabat sebagai Komisaris Independen PT Pharos Tbk, perusahaan farmasi nasional yang merupakan bagian dari holding BUMN Kimia Farma dan PT RNI.
Bimo Wijayanto menjabat sebagai Komisaris Independen PT Pharos Tbk sejak 25 Mei 2022.
Baca Juga: Sertifikasi Tanah Wakaf, Nusron: Lima Tahun Minimal 90 Persen
Tak hanya itu, Dirjen Pajak yang akrab disapa Bimo itu juga memiliki rekam jejak kuat dalam dunia pemerintahan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh landbank.co.id dari berbagai sumber, Bimo pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis di Kemenko Maritim dan Investasi dan juga Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden (2016–2020) untuk bidang sosial, budaya dan isu-isu ekologi strategis.
Selain itu, pria kelahiran Nusa Tenggara Timur, 5 Juli 1977 ini juga sempat dipercaya untuk menjadi Tenaga Ahli Utama di Kedeputian Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.
Latar belakang pendidikannya juga menonjol. Bimo merupakan lulusan:
- Ph.D dari University of Canberra, Australia,
- MBA dari University of Queensland, Australia,
- Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Indonesia.