Jakarta, landbank.co.id– Berbekal kinerja kinclong pada kuartal pertama 2025, plus mengusung NETRO, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) kian percaya diri alias pede melakoni tahun 2025.
Sepanjang tiga bulan pertama 2025, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk yang mengusung kode saham WEGE ini, mengantongi pendapatan Rp543,26 miliar.
Pendapatan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk per akhir Maret 2025 itu meningkat 14,56 persen bila disandingkan dengan raihan pada periode sama 2024 yang di level Rp474,22 miliar.
Torehan ini dianggap sesuatu mengingat masih adanya tantangan di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Baca juga: WEGE Mulai Bangun Tower Undip, Usung Konstruksi Hijau
Belum lagi, sektor konstruksi yang terus berkembang dalam iklim bisnis sangat kompetitif.
“Peningkatan pendapatan WEGE mayoritas ditopang oleh segmen jasa konstruksi, yakni sebesar 97,24 persen,” kata manajemen WEGE dikutip Kamis, 1 Mei 2025.
Peningkatan pendapatan juga sejalan dengan kenaikan gross profit WEGE sebesar 51,10 persen year on year (YoY), dari pencapaian sebesar Rp35,53 miliar pada kuartal I/2024 naik menjadi Rp53,68 miliar pada kuartal I/2025, yang menunjukan efektivitas penerapan strategi operasional.
Kondisi tersebut turut berkontribusi terhadap peningkatan gross profit margin WEGE dari 7,49 persen pada kuartal I/2024 menjadi 9,88 persen pada kuartal I/2025.
Laba ventura bersama meningkat secara YoY sebesar 43,61 persen, dari Rp10,26 miliar di kuartal I/2024 naik menjadi Rp14,74 miliar.
Pada kuartal I/2025 total liabilitas WEGE mengalami penurunan sebesar 12,32 persen, dan sejalan dengan penurunan rasio Debt to Equity (DER) menjadi 1,05x dibandingkan FY2024 sebesar 1,20x, dan gearing ratio sebesar 0,09x, yang menunjukan struktur modal dan likuiditas WEGE yang sehat.
Baca juga: Sekilas Berkenalan dengan Tower Undip
Meskipun menghadapi tantangan eksternal, WEGE berhasil mempertahankan arus kas yang sehat.
Pada 31 Maret 2025, perusahaan berhasil mencatatkan kas dan setara kas yang solid, yaitu Rp395,77 miliar.
Pengelolaan cash flow yang efisien ini mencerminkan kemampuan WEGE untuk menjaga likuiditas dan fleksibilitas keuangan, memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya tanpa mengorbankan kemampuan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek masa depan yang strategis.
Hal ini juga menegaskan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada keberlanjutan.
Optimisme 2025
WEGE yang merupakan anak usaha PT Wijaya Karya Tbk tetap tangguh menghadapi tantangan ekonomi global, seperti fluktuasi nilai tukar, kenaikan harga material konstruksi, dan ketegangan geopolitik.
“Untuk menjaga kestabilan operasional, perusahaan menerapkan efisiensi biaya pada setiap unit bisnis tanpa mengorbankan kualitas atau keberlanjutan lingkungan,” ujar Hadian Pramudita, direktur utama WEGE.
Selain itu, WEGE mempercepat penerapan Building Information Modeling (BIM) dan konstruksi modular untuk meningkatkan efisiensi waktu dan biaya proyek.
Teknologi ini memungkinkan WEGE tetap kompetitif di sektor yang semakin bergantung pada digitalisasi. Meskipun sektor properti komersial menghadapi tantangan, pendapatan dari proyek infrastruktur pemerintah terus menjadi pilar utama kinerja perusahaan.