Site icon Landbank.co.id

Klaster Calamus Bungkus Presales Rp358 Miliar

Rumah tapak Klaster Calamus membungkus prapenjualan (presales) sebanyak 184 unit dengan nilai sekitar Rp358 miliar dalam rentang Januari-Maret 2025/foto: citragardenbintaro.com

Jakarta, landbank.co.id– Rumah tapak Klaster Calamus membungkus prapenjualan (presales) sebanyak 184 unit dengan nilai sekitar Rp358 miliar dalam rentang Januari-Maret 2025.

Klaster Calamus yang merupakan bagian dari proyek CitraGarden Bintaro menjadi penyumbang terbesar raihan presales PT Ciputra Development Tbk (CTRA) di lini rumah tapak pada kuartal pertama 2025.

Mengingat pada tiga bulan pertama 2025 presales PT Ciputra Development Tbk dari rumah tapak sebesar Rp719 miliar, hal itu membuat porsi Klaster Calamus setara sekitar 50 persen.

Keperkasaan CitraGarden Bintaro sudah terlihat sejak 2024. Ketika itu, proyek tersebut menyumbang pendapatan Rp807,30 miliar terhadap total pendapatan PT Ciputra Development Tbk tahun 2024 yang mengusung kode saham CTRA di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu.

Proyek tersebut dikembangkan oleh Joint Operation Citra Anugerah Bintang, yakni hasil kerja sama anak usaha PT Ciputra Development Tbk, yakni PT Citra Mitra Pesona dengan PT Bintang Langit Cemerlang.

Mengutip laman CitraGarden Bintaro, Klaster Calamus dirancang dengan konsep tropis modern, mengutamakan kenyamanan serta keindahan tropis di lingkungannya.

Baca juga: Land Bank Ciputra Lampaui 2.000 Hektare

“Dengan suasana asri dan pemandangan hijau yang menyegarkan, cluster ini menawarkan ketenangan bagi keluarga yang mendambakan lingkungan hidup harmonis di tengah kesibukan kota,” dilansir laman itu.

Selain mendulang presales dari CitraGarden Bintaro, pada kuartal pertama 2025, Ciputra juga punya sumber pemasukan lain.

Salah satunya dari Klaster Gavius Garden House di proyek CitraGarden Serpong. Per akhir Maret 2025, klaster ini menyetor presales atau marketing sales senilai Rp103 miliar.

Klaster Gavius Garden House sepanjang triwulan pertama 2025 berhasil membungkus penjualan sebanyak 67 rumah.

Di urutan ketiga, penyumbang presales CTRA terbesar datang dari Klaster Dempsey Hill tahap kedua di Citraland Surabaya, yakni Rp75 miliar dari penjualan 26 rumah.

Sisanya, yakni Rp183 miliar atau sebanyak 108 rumah datang dari proyek-proyek lain yang dikembangkan oleh Ciputra.

Baca juga: Simak Jurus Ciputra Meraih Marketing Sales Rp11 Triliun

Pada 2025, total proyek yang dikembangkan oleh Ciputra lebih dari 89 yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

 

Target 2025

Sementara itu, pada 2025, target prapenjualan Ciputra bertengger di angka Rp11 triliun, relatif stagnan dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang sekitar Rp11,17 triliun.

Ciputra yang saat ini mengembangkan lebih dari 89 proyek ini punya segudang jurus untuk mewujudkan pencapaian prapenjualan tahun 2025.

“Perseroan akan menggencarkan peluncuran klaster-klaster baru di proyek yang sedang berjalan untuk mendukung pencapaian target marketing sales tahun 2025,” papar Head of Investor Relations CTRA Aditya Ciputra Sastrawinata dikutip dari Antara.

Hingga kuartal pertama 2025, perseroan telah meluncurkan beberapa klaster baru di proyek CitraGarden Bintaro, CitraGarden Serpong, dan CitraLand Surabaya.

Selanjutnya, perseroan berencana untuk meluncurkan klaster-klaster baru di proyek CitraGarden City Jakarta, CitraGarden Serpong, Citra City Sentul, CitraRaya Tangerang, serta di beberapa proyek lainnya.

Aditya menjelaskan, target marketing sales tahun 2025 akan didukung oleh penjualan hunian tapak atau residensial dengan target kontribusi 82 persen atau diharapkan stabil dibandingkan tahun sebelumnya.

Kemudian, ruko dengan target kontribusi 14 persen atau meningkat 7 persen dari tahun lalu, sedangkan apartemen ditargetkan berkontribusi 4 persen atau meningkat 6 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca juga: Citragarden Bintaro Raih Pendapatan Rp807,30 Miliar

“Selain itu, kami juga akan mengoptimalkan program insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) yang masih berlaku sampai sekarang,” ujar Aditya.

Dia menjelaskan, target itu ditetapkan di tengah tekanan suku bunga kredit pemilikan Rumah (KPR) yang meningkat dan belum adanya proyek perseroan yang akan berkontribusi.

Aditya mengatakan, tingginya rasio pinjaman terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) telah mempersempit ruang gerak perbankan dalam menyalurkan kredit properti, yang berdampak langsung terhadap daya beli konsumen.

Selain itu, proyek baru perseroan belum ada yang dapat langsung menghasilkan penjualan pada tahun berjalan 2025.

Seiring target tersebut, perseroan menargetkan pendapatan meningkat 5-10 persen year on year (yoy) pada tahun 2025, dengan laba bersih tumbuh berkisar 10-15 persen (yoy).

“Untuk pendapatan CTRA, sekitar 80 persen berasal dari pengembangan properti untuk dijual seperti rumah dan ruko, sedangkan 20 persen ialah pengelolaan properti komersial seperti mal, hotel, dan rumah sakit,” urai Aditya.

Baca juga: Nilai Penjualan Rumah di Jabodetabek Banten Rp9,18 Triliun

Pada tiga bulan pertama 2025, perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp3,15 triliun, atau mencapai 29 persen dari target sepanjang tahun 2025.

Namun, capaian tersebut menurun 5 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp3,32 triliun, seiring adanya proyek baru pada tahun lalu dan bersamaan dengan bulan Ramadhan pada kuartal I-2025.

Sepanjang Januari-Maret 2025, pendapatan Ciputra senilai Rp2,73 triliun, atau meningkat 17,9 persen (yoyz0 dari sebelumnya Rp2,31 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Laba bersih perseroan naik 36,6 persen (yoy) menjadi senilai Rp660,40 miliar pada tiga bulan pertama 2025 dibandingkan dengan periode sama tahun 2024.

(*)

Exit mobile version