DART Raih Pendapatan Rp511 Miliar, Tumbuh 18 Persen

PT Duta Anggada Realty Tbk (DART) mengantongi pendapatan Rp511,55 miliar pada 2024, tumbuh sekitar 18 persen bila disandingkan dengan 2023/foto: capture dart

Jakarta, landbank.co.id– PT Duta Anggada Realty Tbk (DART) mengantongi pendapatan Rp511,55 miliar pada 2024 atau meningkat sekitar 18 persen bila disandingkan dengan raihan 2023 senilai Rp433,20 miliar.

Mengutip laporan keuangan PT Duta Anggada Realty Tbk, emiten berkode saham DART bertumpu pada bisnis hotel dalam mengoleksi pendapatan terbesar pada 2024.

Bacaan Lainnya

Bisnis hotel menyumbang Rp274,13 miliar atau sekitar 54 persen terhadap total pendapatan PT Duta Anggada Realty Tbk pada 2024.

Pendapatan DART dari lini bisnis hotel naik sekitar 31 persen pada 2024 bila dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang sebesar Rp208,76 miliar.

Baca juga: Gedung Perkantoran Hijau CBD Jakarta Sentuh Satu Juta M2

Tahun 2023, bisnis hotel DART menyumbang sekitar 48 persen terhadap total pendapatan dengan raihan sebesar Rp208,76 miliar.

Penyumbang kedua terbesar terhadap pendapatan DART bersumber dari bisnis sewa kantor. Pada 2024, pendapatan sewa kantor tercatat sekitar Rp67,34 miliar.

Porsi pendapatan sewa kantor setara dengan sekitar 13 persen dari total pendapatan DART tahun 2024.

Torehan tahun 2024 itu terlihat meningkat sekitar 22 persen bila disandingkan dengan raihan pada 2023 yang sebesar Rp55,00 miliar.

Terdapat empat sumber pendapatan lain dari DART pada 2024. Dua di antaranya adalah dari pendapatan sewa pusat niaga yang naik dari Rp37,52 miliar menjadi Rp41,00 miliar.

Kemudian, dari lini pendapatan sewa apartemen yang juga meningkat, yaitu dari Rp33,14 miliar menjadi Rp33,56 miliar.

Baca juga: Bisnis Hotel SSIA Pecahkan Rekor, Raup Rp943,4 Miliar

Tahun 2024, DART mampu mengurangi kerugian, yakni dari Rp343,79 miliar pada 2023 menjadi sebesar Rp296,79 miliar.

 

Terus Meningkat

Mengutip laporan keuangan DART, proyek milik Perseroan terdiri atas apartemen, perkantoran, hotel dan pusat perbelanjaan yang berlokasi di Jakarta dan Bali. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada 1984.

Sepanjang lima tahun terakhir, yakni 2020-2024, pendapatan DART 2024 merupakan yang tertinggi. Bahkan, sudah melampaui sebelum terjadinya pandemi Covid-19, tahun 2019 yang sebesar Rp461,44 miliar.

Sempat turun pada 2020 dan 2021, pendapatan DART kembali pulih pada 2022 hingga 2024.

Manajemen DART menyadari bahwa dampak pandemi yang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir ini sangat berdampak pada sektor usaha Perseroan.

Baca juga: Properti Perkantoran Terus Melenggang di Tengah Perang Dagang

“Untuk mengantisipasi hal tersebut, strategi dan upaya telah dilakukan Perseroan dalam rangka meningkatkan kinerjanya di tengah pandemi yaitu seperti melakukan efisiensi yang ketat dalam pengelolaan usaha Perseroan meliputi pengendalian biaya di bidang sumber daya manusia, utilitas, operasional kantor dan lainnya,” papar manajemen DART dalam paparan publik beberapa waktu lalu.

Selain itu, Perseroan juga berfokus pada peningkatan kinerja pada proyek-proyek yang telah ada dan bekerja sama dengan agen pemasaran untuk menjajaki dengan calon investor yang berminat pada proyek Perseroan.

Sementara itu, aset DART tercatat sebesar Rp6,20 triliun pada 2024, lebih rendah dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang sekitar Rp6,31 triliun.

Pos terkait