Pada 2007, Perseroan membangun gedung Menara RDTX Square (dahulu Menara Standard Chartered} yang berlokasi di Karet Semanggi – Jakarta Selatan.
Lalu, pada 2012 Perseroan membangun Gedung PHE di kawasan Simatupang, Jakarta Selatan. Kedua gedung tersebut seluruhnya disewakan.
Pada 2017, anak usaha RDTX, yakni PT Chitaland Perkasa mulai membangun gedung perkantoran yang bernama RDTX PLACE berlokasi di Jalan Prof. Dr. Satrio Karet Kuningan – Jakarta Selatan. Pembangunan gedung ini telah selesai pada tahun 2020.
Kepercayaan Penyewa
Sementara itu, konsultan properti, PT Leads Property Services Indonesia (Leads Property) menilai bahwa saat ini, pasar perkantoran di Jakarta sangat bergantung pada kepercayaan penyewa.
Baca juga: Ciputra Kantongi Rp412,31 Miliar dari Bisnis Perkantoran
Leads Property juga menyatakan bahwa tren pergerakan pasar perkantoran ke arah gedung yang berkualitas semakin terasa di Jakarta.
Di sisi lain, dalam catatan Leads Property, pasar perkantoran di pusat kawasan bisnis (central business district/CBD) Jakarta tidak mencatat adanya penyelesaian proyek baru pada kuartal I/2025 sehingga total stok tetap tidak berubah di angka 7,45 juta meter persegi (m2).
“Hal ini menandai titik balik setelah bertahun-tahun ekspansi secara cepat,” ujar Martin Samuel Hutapea, associate director Research & Consultancy Department Leads Property dalam risetnya Selasa, 6 Mei 2025.
Sub-pasar seperti Jenderal Sudirman dan SCBD mempertahankan dominasinya, secara bersama-sama menyumbang hampir 40 persen dari total pasokan tersebut.
Baca juga: Leads Property: Pasokan Perkantoran di Luar CBD Jakarta Stabil
Lalu, kawasan Rasuna Said dan Gatot Subroto porsinya masing-masing sebesar 16 persen dan 15 persen.
“Absennya pasokan baru dalam waktu yang cukup lama menunjukkan bahwa pasar sedang beralih dari fase ekspansi menuju periode keseimbangan (equilibrium), dengan implikasi terhadap stabilitas harga sewa,” kata Martin.
Pasar perkantoran Jakarta CBD mempertahankan tren permintaan positif pada kuartal pertama 2025, meskipun di tengah ketidakpastian ekonomi global yang berdampak meningkatkan kehati-hatian penyewa.
(*)