Bisnis Mal Metropolitan Kentjana Kinclong

Pemilik Pondok Indah Mall, PT Metropolitan Kentjana Tbk mengoleksi pendapatan sewa pusat perbelanjaan Rp962,38 miliar per akhir September 2025/foto: landbank.co.id

Sebaliknya, pemilik perumahan Pondok Indah, Jakarta Selatan ini mencatat penjualan tanah dan bangunan sebesar Rp120,37 miliar pada Januari-September 2024.

Sementara itu, bila pendapatan naik tipis, sebaliknya laba bersih MKPI meningkat sekitar 13 persen pada rentang Januari-September 2025 dibandingkan dengan periode yang sama 2024.

Bacaan Lainnya

Per akhir September 2025, laba bersih pemilik Pondok Indah Mal ini tercatat sebesar Rp772,73 miliar, sedangkan pada periode sama 2024 senilai Rp686,13 miliar.

 

Rencana 2025

Manajemen MKPI mengaku tetap optimistis dan mencermati setiap peluang yang memiliki prospek positif bagi pertumbuhan usaha.

Baca juga: Pendapatan dan Laba Pemilik Pondok Indah Mall Meningkat

Pada 2025, dikutip dari Annual Report 2024 Metropolitan Kentjana, MKPI memiliki sejumlah rencana, yakni melanjutkan pembangunan Pondok Indah Townhouses dan penyelesaian pembangunan perumahan Cluster Aurelle Residences di Jalan Veteran.

Lalu, pembangunan Area Pondok Indah Plaza 6 (Ranch Market), perencanaan pembangunan Pondok Indah City Walk di Jalan Metro Pondok Indah.

Kemudian, inovasi proyek Lifestyle Mall di Lokasi Lebak Bulus (ex Carrefour), perencanaan perluasan PIM-1, Hotel dan jembatan ke Lokasi Plaza 6.

Selain itu, membangun Gedung parkir PIM-1, perencanaan pembangunan jembatan dari PIM-3 ke lokasi Ranch Market, dan berencana membangun proyek PondokIndah Residences 2.

Baca juga: Selain Mal Pondok Indah, Plaza Indonesia Juga Menggeliat

Sepanjang periode Januari-September 2025, jumlah aset Metropolitan Kentjana tercatat sebesar Rp9,03 triliun, lebih besar dibandingkan akhir Desember 2024 yang senilai Rp8,93 triliun.

Peningkatan juga tercatat di lini liabilitas perusahaan yang tergabung dalam Pondok Indah Group tersebut.

Liabilitas MKPI semula Rp1,60 triliun pada akhir Desember 2024, menjadi Rp1,62 triliun per akhir September 2025.

Ekuitas MKPI juga naik, yakni menjadi Rp7,41 triliun per akhir September 2025, disandingkan dengan per akhir Desember 2024 yang senilai Rp7,33 triliun.

Baca juga: Pekan Depan, MKPI Guyur Dividen Tunai Rp690,28 Miliar

Para pemegang saham MKPI per akhir September 2025 terdiri atas PT Karuna Paramita Propertindo sebesar 47,45 persen, PT Apratima Sejahtera 7,89 persen, PT Dwitunggal Permata 7,86 persen dan PT Penta Cosmopolitan 7,49 persen.

Selain itu, pemegang saham Perusahaan yang mulai beroperasi secara komersial pada 1975 itu adalah PT Buditama Nirwana 7,15 persen, Medya Lengkey S 2,62 persen, Ir Soekrisman 2,62 persen, Iwan Putra Brasali 0,36 persen, dan masyarakat 16,56 persen.

 

(*)

Pos terkait