Pemilik Mal Fokus Menarik Lebih Banyak Pengunjung
Jakarta, landbank.co.id- Konsultan properti Colliers Indonesia menilai tren positif semakin terlihat di sektor ritel Jakarta.
Tren itu dalam amatan Collier Indonesia terlihat dari indikasi lalu lintas pengunjung mal yang terus meningkat.
Karena itu, Colliers Indonesia melihat banyak pemilik mal bersiap untuk mengoptimalkan operasi dan fasilitas mereka.
Dalam pandangan Colliers Indonesia, selain destinasi belanja, mengubah pusat perbelanjaan menjadi tempat nongkrong dan destinasi gaya hidup tetap menjadi hal yang penting saat ini.
“Pengembangan ritel baru di Jakarta mengalami tingkat komitmen penyewa yang meyakinkan, dengan banyak proyek yang berhasil mengamankan sejumlah besar penyewa sebelum dibuka. Keberhasilan ini disebabkan oleh pilihan lokasi strategis dan konsep desain yang inovatif,” tutur Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia dalam siaran pers dikutip Sabtu, 14 September 2024.
Peritel, terutama di sektor gaya hidup dan F&B, tetap optimistis dalam melakoni bisnis mereka.
Bioskop dan supermarket terus menjadi daya tarik utama, sementara peritel mode, khususnya dalam kategori alas kaki, yakin dapat memanfaatkan tren gaya hidup aktif yang tengah berkembang saat ini.
Sementara itu, untuk pasar ritel di Surabaya, dalam upaya mencapai keunggulan di industri ritel, para pengembang yang memiliki pemikiran cukup jauh, sedang mengoptimalkan ruang ritel yang sebelumnya tidak dihuni.
Termasuk menambahkan opsi tempat makan ruang terbuka (alfresco), menerapkan desain interior kreatif, dan memaksimalkan penggunaan atrium mal untuk berbagai acara.
Strategi-strategi tersebut menjadi komponen kunci dari upaya para pemilik properti untuk meningkatkan pengalaman berbelanja secara menyeluruh dan menarik tidak hanya bagi penyewa tetapi juga pengunjung.
Para pemilik mal saat ini lebih fokus pada peningkatan perbaikan layanan untuk menarik lebih banyak pengunjung dibandingkan segera menyesuaikan harga sewa.
Kenaikan kecil bisa terjadi saat pemilik mal melihat peluang untuk menaikkan harga sewa, terutama pada mal dengan tingkat hunian yang tinggi.