Tak Hanya Pendapatan, Laba Jababeka Pun Meningkat

Pendapatan PT Jababeka Tbk (KIJA) tumbuh 14 persen sepanjang semester pertama 2025 disandingkan dengan raihan pada periode serupa tahun 2024/foto: capture kija

Jakarta, landbank.co.id– Pendapatan PT Jababeka Tbk (KIJA) tumbuh 14 persen sepanjang semester pertama 2025 disandingkan dengan raihan pada periode serupa tahun 2024.

Mengutip keterangan tertulis manajemen PT Jababeka Tbk, emiten berkode saham KIJA ini membungkus pendapatan Rp2,72 triliun per akhir Juni 2025.

Bacaan Lainnya

Sebaliknya, pada enam bulan pertama 2024, PT Jababeka Tbk mengoleksi pendapatan Rp2,38 triliun.

Masih mengutip keterangan tertulis Perseroan, pendapatan dari Pilar Land Development & Property naik 2 persen menjadi Rp1,44 triliun dibandingkan dengan periode sama 2024 yang senilai Rp1,40 triliun.

Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh penjualan tanah kavling sebesar Rp1,33 triliun, meningkat 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kendal menjadi kontributor utama, menandakan daya tarik kawasan tersebut sebagai pusat pertumbuhan industri yang menjanjikan,” urai manajemen KIJA dikutip Sabtu, 2 Agustus 2025.

Baca juga: Ini yang Bikin Marketing Sales Jababeka Berkilau

Penjualan properti dengan bangunan (rumah dan tanah, apartemen, ruang perkantoran, dan bangunan pabrik standar) dan sewa menghasilkan pendapatan sebesar Rp78,1 miliar.

Pendapatan dari Pilar Infrastruktur meningkat 34 persen menjadi Rp 1,22 triliun untuk enam bulan pertama tahun 2025, dibandingkan dengan Rp 908,1 miliar pada periode yang sama tahun 2024.

Hal ini sebagian didorong oleh segmen ketenagalistrikan, yang tumbuh dari Rp584,9 miliar pada semester pertama 2024 menjadi Rp 849,1 miliar per akhir Juni 2025, yang didukung oleh peningkatan konsumsi listrik dari penyewa di Kendal dan Cikarang.

Selain itu, pendapatan dari segmen jasa dan pemeliharaan (air, air limbah, pengelolaan estate, dan lainnya) tumbuh 21 persenmenjadi Rp250,2 miliar pada semester pertama 2025 dari Rp 206,0 miliar pada periode sama 2024 juga ditopang oleh tingginya aktivitas tenant di Kendal.

Baca juga: KIJA Membalikkan Keadaan, Raup Laba Bersih Rp200,5 Miliar

Terakhir, pendapatan dry port (CDP) meningkat dari Rp117,1 miliar pada semester pertama 2024 menjadi Rp121,3 miliar pada semester pertama 2025, yang terutama disebabkan oleh pertumbuhan bisnis pendukung.

Porsi pendapatan berulang (recurring income) dari pilar infrastruktur tercatat 45 persen dari total pendapatan, naik dari 38 persen pada tahun sebelumnya, karena pilar infrastruktur, dan segmen energi khususnya, tumbuh lebih cepat daripada pilar pengembangan lahan dan properti.

 

Laba Bersih

Laba kotor KIJA meningkat 10 persen menjadi Rp1,11 triliun, dari Rp1,01 triliun pada akhir Juni 2024.

Margin laba kotor konsolidasi turun menjadi 41 persen dari sebelumnya 43 persen, terutama karena peningkatan kontribusi pendapatan dari segmen Infrastruktur yang memiliki margin lebih rendah dibandingkan Land Development.

Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp627,6 miliar pada  semester pertama 2025, naik signifikan dari laba bersih sebesar Rp269,8 miliar pada periode sama tahun lalu.

Hal ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan diatas dan penurunan biaya penjualan dan umum dan administrasi sebesar 11 persen dibandingkan tahun lalu.

Pos terkait