Jakarta, landbank.co.id– Penjualan rumah di Indonesia masih terus bergulir seiring dengan permintaan akan hunian sebagai kebutuhan dasar masyarakat.
Hal itu terekam dalam penjualan rumah yang dikoleksi oleh para developer, termasuk para emiten properti yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Geliat penjualan rumah di Indonesia tercermin dalam periode kuartal pertama 2025.
Salah satu yang mencatat gairah pasar perumahan adalah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Merujuk laporan keuangan PT Summarecon Agung Tbk, emiten properti berkode saham SMRA ini membungkus pendapatan dari penjualan rumah Rp1,07 triliun dalam tiga bulan pertama 2025.
Bila disandingkan dengan raihan periode sama 2024, angka itu turun tipis sekitar 4 persen, mengingat per akhir Maret 2024 masih di level Rp1,11 triliun.
Baca juga: Ini 10 Pengembang Properti dengan Raihan Laba Tertinggi
Torehan triwulan I/2025 sudah melampaui raihan Summarecon ketika terjadi pandemi Covid-19, yakni Rp297,64 miliar dalam rentang Januari-Maret 2020.
Kontribusi penjualan rumah terhadap total pendapatan SMRA per akhir Maret 2025 tercatat sekitar 51 persen atau yang terbesar diantara sumber-sumber pendapatan lainnya.
Pada 2025, salah satu produk rumah milik Summarecon yang merangsek pasar adalah Cluster Ivora di kota terpadu (township) Summarecon Bandung, Jawa Barat.
Rumah tapak yang diluncurkan Sabtu, 22 Maret 2025 mencatat penjualan sebesar lebih dari Rp100 miliar dari 54 rumah tahap pertama yang terjual dalam waktu lima jam.
Cluster Ivora merupakan rumah tumbuh dengan harga “friendly” yang dapat dikembangkan seiring dengan kehidupan awal para penghuninya.
Cluster Ivora merupakan rumah dua lantai dengan pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang baik serta desain modern dengan tata ruang nyaman dan fungsional.
Baca juga: Mal Summarecon Lampaui Sebelum Pandemi, Tembus Rp2 Triliun
“Terdapat lahan di dalam rumah Cluster Ivora yang bisa dikembangkan pemiliknya menyesuaikan kebutuhan,” dilansir laman Summarecon.
Laba Summarecon
Penyumbang kedua terbesar terhadap total pendapatan SMRA datang dari segmen mal dan retail yang per akhir Maret 2025 tercatat sebesar Rp518,05 miliar atau sekitar 25 persen.