Developer memilih untuk mengembangkan segmen tersebut untuk meningkatkan citra serta prestise dari township tersebut.
“Pembeli kebanyakan kalangan end user, tapi kita belum tahu bagaimana pasar sekunder dari rumah mewah yang dihadirkan para pengembang itu,” kata Hendra.
Permintaan Kumulatif
Pembangunan rumah di dalam kawasan township itu dinilai tak terlepas dari kebutuhan hunian yang masih cukup tinggi di Jabodetabek.
Dalam catatan Leads Property Service Indonesia (Leads Property), indikator rumah di Jabodetabek pada 2026 memerlihatkan bahwa pasokan kumulatif meningkat menjadi berkisar 10 ribu hingga 11 ribu rumah.
Baca juga: Bekasi Jadi Magnet Properti Baru, Grand Wisata Luncurkan Klaster Altara Home
“Permintaan kumulatif naik menjadi berkisar 11 ribu hingga 12 ribu unit, sedangkan harga jual meningkat ke kisaran Rp2,5 miliar hingga Rp2,6 miliar per unit,” terang Martin.
Saat ini, di sekitar Jakarta telah berdiri dan masih dikembangkan sejumlah proyek township dengan skala cukup luas.
Di barat Jakarta terdapat proyek BSD City, Tangerang, Banten yang dikembangkan sejak 1994. Proyek seluas 5.940 hektare (ha) itu dikembangkan oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), bagian dari kelompok usaha Sinar Mas Land (SML).
Masih di barat Jakarta juga tengah dikembangkan Paramount Petals, Tangerang besutan Paramount Land yang berdiri di atas lahan seluas 400 hektare.
Baca juga: Botanic Villa, Hunian Super Mewah Terbaru di NavaPark BSD City, Dibanderol hingga Rp89 Miliar
Pengembangan township juga bergulir di selatan Jakarta, antara lain Summarecon Bogor besutan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Proyek yang dikembangkan sejak 2020 itu berdiri di atas lahan seluas 450 hektare dengan periode pengembangan lebih dari 10 tahun.
Proyek township lain yang masih berlangsung di selatan Jakarta adalah Sentul City, Bogor. Proyek besutan PT Sentul City Tbk (BKSL) ini memiliki area pengembangan seluas 3.100 hektare.
Pembangunan township juga masih berlangsung di timur Jakarta di antaranya Summarecon Crown Gading yang bergulir sejak 2022 dengan area pengembangan seluas 437 hektare.
Baca juga: Ini Komposisi Saham Astra Land Indonesia dan BSDE di Proyek Township Bekasi
Masih di timur Jakarta, Sinar Mas Land tengah mengembangan Grand Wisata, Bekasi. Proyek yang berlangsung sejak 2005 itu dikembangkan di atas lahan seluas 1.100 hektare.
(*)





